23.1.11
CONTOH METODE PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
CONTOH METODE PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
Oleh: Sonin
A. Pendahuluan
Tugas untuk menulis laporan penelitian sering dilaksanakan oleh para dosen dan calon sarjana (mahasiswa) terutama bagi calon sarjana jenjang Strata satu (S.I), strata dua (S.2), dan strata tiga (S.3). Meskipun dalam menulis laporan penelitian bisa dilakukan oleh siapa saja, artinya tidak terikat kepada orang-orang tertentu. Bentuk penelitian pada jenjang S.1 berupa skripsi, untuk jenjang S. 2 berupa tesis dan pada jenjang S.3 disebut dengan disertasi.
Pada hakekatnya orang meneliti untuk mencari kebenaran, usaha untuk mencari kebenaran itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana dikatakan Paizaluddin Baihaqi di anatara cara untuk mencapai penelitian itu adalah sebagai berikut: pertama, dengan memahami, pengalaman, yaitu pengetahuan yang tercipta dari hasil interaksi dengan realitas lingkungan meliputi melalui keterangan panca indra. Kedua, penalaran, yang dimaksud adalah penalaran induktif dan deduktif. Ketiga, penelitian, sebagai usaha untuk mencapai sebuah kebenaran dengan cara sistematis, empirik, dan kritis terhadap realitas yang ada.(Paizaluddin Baihaqy, hal. 1-2)
Hasil penelitian yang dilakukan di tulis dalam bentuk laporan hasil penelitian yang sudah diujikan. Sistematika penulisan laporan penelitian secara umum sama, namun sebagian lembaga/ instansi membuat ketentuan tersendiri hal ini dilakukan untuk menyeragamkan hasil laporan penelitian oleh mahasiswa atau si peneliti.
B. Metode Penulisan Laporan Penelitian
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.[2]
Metode yang berkaitan dengan penulisan Laporan Penelitian maka dapat di artikan bahwa cara kerja untuk menulisan laporan penelitian. Yang dalam hal ini lebih condong akan dikaji dari sisi penulisan laporan penelitian karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi.
2. Sistematika laporan penelitian
Unsur-unsur isi penulisan laporan penelitian
Secara umum, tesis memuat unsur-unsur sebagai berikut:
Halaman judul
Halaman judul memuat judul tesis secara penuh, nama dan gelar kesarjaan mahasiswa yang mengajukan tesis, namun program studi dan unit akademik dimana tesis diajukan, dan tanggal pengajuan tesis.
Dafatar Isi
Daftar isi memuat susunan bab atas garis besar semua bagian dari isi tesis.
Ringkasan
Ringkasan (abstrak) adalah uraian singkat tentang latar belakang, masalah penelitian, tujuan, metode dan temuan-temuan penelitian yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata dengan spasi rapat (1 spasi)
Pernyataan (statement)
Pernyataan (statement) adalah keterangan yang ditanda tangani oleh mahasiswa, yang membuat penjelasan tentang otensitas tesis.
Kata pengantar
Kata pengantar memuat ucapan terima kasih penulis pada berbagai pihak, baik individu, kelompok, maupun organisasi, yang dinilai turut membantu dalam penyelesaian karya ilmiah yang dibuat.
Bagian utama tesis
Bagian utama teks (body text) adalah bagian yang memuat unsur-unsur utama dari isi tesis selain pendahuluan dan kesimpulan dalam bentuk bab.
Referensi
Referensi memuat rincian karya-karya yang dikonsultasikan atau dijadikan rujukan dalam studi. Bagian referensi juga menyajikan materi-materi tertentu yang perlu dibaca untuk dapatkan pemahaman yang lebih baik tentg stdi yang dilakukan, yang tidak dapat dimasukkan dalam teks karena dapat mengganggu argumentasi. Daftar referensi ditempat dibagian akhir teks. Meskipun dibuat dibuat pada halaman terpisah, referensi adalah bagian integral dari tesis. Halaman pertaa referensi diberi judul REFERENSI. Halaman-halaman pada daftar referensi tidak diberi nomor.
Indeks
Indeks diperlukan apabila tesis akan dipublikasikan dalam bentuk buku, monograf, atau buletin. Indeks ditempatkan setelah referensi.
Lampiran
Lampiran digunakan untuk memuat data orisinal atau tabel yang memuat bukti-bukti pendukung, hasil pengujian yang telah dilakukan, dokumen atau data pendukung yang tidak dimasukkan ke dalam teks, kerena dinilai dapat membuat bagian teks terlalu panjang atau sukar diatur. Masing-masing lampiran satu sama lain harus terpisah dan dinyatakan pada daftar isi.
Susunan Bab
Bab-bab penulisan karya ilmiah secara umum terdiri dari bagian pendahuluan, bagian utama laporan penelitian, dan bagian kesimpulan.
Pendahuluan
Pendahuluan harus ditulis secara hati-hati, dengan memperhatikan dua tujuan utama; memperkenalkan permasalahan dalam konteks yang relevan, serta menumbuhkan dan mendorong minat pembaca. Pendahuluan yang kurang memiliki spesifikasi, arah dan ketepatan dapat mematikan minat pembaca. Pembaca akan beranggapan bahwa seluruh tesis juga tidak menarik untuk dibaca. Pendahuluan adalah satu bab tersendiri yang memuat antara lain:
1. Uraian singkat, lengkap dan jelas tentang masalah yang diteliti.
2. JusStifikasi studi, menjelaskan pentingnya msalah yang diteliti.
3. Uraian singkat tentang susunan seluruh isi tesis untuk membantu pembaca menangkap hubungan antara bagian-bagian yang ada dalam tesis.
4. Ringkasan tentang sejarah dan status kekinian dari masalah yang diteliti disertai dengan uraian singkat tentang studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Pernyataan singkat tentang sumber data, prosedur atau metode analisis (hipotesis, sample, tesis, disain penelitian), dan rencana yang akan dilakukan terhadap hasil penelitian.
Bagian Utama Laporan
Ada minimal tiga prinsip utama yang dapat digunakan untuk mengorganisasi bagian utama dari tesis, yaitu:
1. Susunlah penyajian argumen atau tumuan-temuan secara teratur dan logis, dengan mengacu pada masalah yang tlah dinyatakan pada bagian pendahuluan.
2. Ungkapkan substansi dari argumen dan temuan.
3. Lakukanlah dokumentasi dengan akurat.
Usaha untuk membuat karya ilmiah yang berkualitas hendaknya secara terus menerus berusaha menulis secara jelas dan kuat dalam kerangka yang logis. Gaya penulisan bab berbeda-beda tergantung jenis penelitian yang dilakukan. Studi penelitian kuantitatif sering memiliki satu atau dua bab tambahan tentang prosedur dan teknik (hipotesis, sampel, tesis, disain penelitian) dan satu atau dua bab tentang hasil studi. Stadi penelitian kualitatif atau analisis sering memiliki pembagian bab menurut kronologi perkembangan (misalnya, awal zaman batu, pertengahan zaman batu, akhir zaman batu; tahun-tahun awal, tahun-tahun formatif, dan selanjutnya) atau beberapa pengelompokan lain. (mungkinj puisi, drama, fiksi dan sebagainya).
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bab tersendiri yang berfungsi menyatukan semua bagian dari tesis. Kesimpulan menegaskan kembali pokok-pokok argumen atau temuan-temuan yang telah disajikan atau dibahas pada bab sebelumnya secara singkat.
Jumlah dan Struktur Bab
Jumlah bab bervariasi, tergantung kebutuhan dan konteks penelitian. Setiap bab terdiri atas beberapa subjudul utama dan subjudul kecil. Sub judul ini mengacu pada beberapa hal yang diuraikan dalam bab tersebut (misalnya, keterbatasan, pembatasan, dan signifikansi studi). Berikut ini adalah contoh bab pendahuluan dan bab kesimpulan yang lazim digunakan.
Bab
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan dan Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Metodologi Penelitian
Keterbatasan dan Batasan Studi
Sistematika Penulisan
2. KESIMPULAN
Rekapitulasi dan Diskusi
Implikasi Teoritis dan Praktis Penelitian
Arah untuk Penelitian Lebih Lanjut
Susunan bab adalah tuntutan dalam membuat perencanaan penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi dan lain sebagainya. Banyaknya judul tergantung dengan penelitian. Format akhir ditentukan oleh sifat dari studi yang dilaksanakan.
a. Penulisan laporan penelitian
Setelah proposal penulisan penelitian selesai dan telah mendapatkan persetujuan, kemudian diteruskan dengan pengumpulan data. Tahap selanjutnya adalah proses penulisan laporan penelitian. Untuk mempermudah pelaksanaan penulisan laporan penelitian, maka berikut ini akan diuraikan sistematika penulisannya yang meliputi; bagian awal, bagian utama, bagian akhir suatu laporan penelitian, serta tata cara penullisannya.
2) Bagian awal
Bagian awal laporan penelitian meliputi halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, daftar isi, daftar arti lambang dan singkatan, daftar tabel, daftar lampiran, dan intisari/ abstrak.
3) Bagian Utama
Materi utama pada umumnya bersisikan tentang landasan teori, metodologi penelitian, analisis hasil penelitian lapangan, boleh menambahkan satu bab tentang deskripsi wilayah diman penelitian tersebut dilaksanakan
4) Bagian Penutup
Bagian penutup (bab penutup) sebuah laporan penelitian sebagai satu laporan penelitian, berisikan dua hal yang masuk dalam sub bab yaitu, kesimpulan dan saran.
5) Bagian Akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka dari lampiran.
b. Ketentuan-ketentuan penulisan
1) Teknik Pengetikan
Seluruh naskah diketik dengan menggunakan computer dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman. Ukuran font yang digunakan adalah 14 untuk bab dan judul utama, 12 untuk subbab dan teks utama, dan 10 untuk footnotes (M. Sirozi, dkk, hal. 45)
2) Jenis Kertas
Jenis kertas yang digunakan dalam penulisan dalam penulisan karya ilmiah pada umumnya berukuran kuarto 80 gram.
3) Ukuran Spasi
Ukuran spasi yang digunakan dalam teks utama adalah spasi ganda. Sedangkan untuk kutipan langsung (lebih empat baris), catatan kaki, tabel dan gambar menggunakan spasi tunggal. Adapun lampiran dapat menggunakan spasi ganda dengan font Times New Roman ukuran 12 atau spasi tunggal dengan font 10, tergantung kebutuhan.
4) Ukuran Margin
Kerangka pengetikan (margin) kertas pada umumnya menggunakan ukuran : batas tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm, dan tepi kanan 3 cm. Akan tetapi khusus ukuran Margin untuk halaman tesis pada PPs IAIN Raden Fatah adalah 2,5 cm untuk margin atas, 2 cm untuk margin kanan dan bawah, dan 4 cm untuk margin kiri. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penjilidan.
5) Penomoran
Cara penomoran subbab dan sub-subbab sampai seterusnya dapat menggunakan cara sebagai berikut :
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
Akan tetapi format penulisan untuk tesis yang diajukan pada Program Pascasarjana IAIN Raden Fatah Palembang, judul dan subjudul pada bab menggunakan pola tiga tingkat (three level headings), yaitu:
Tingkat 1 (judul bab)
JUDUL DI TENGAH DALAM FORMAT UPPER CASE DAN MENGGUNAKAN BOLD FACE.
Tingkat 2 (subjudul tingkat pertama)
Judul di Margin Kiri Menggunakan Title Case dan Bold Face
Tingkat 3 (subjudul tingkat kedua)
Judul di Margin Kiri Menggunakan Title Case, Italics dan tidak Bold
Adapun untuk penomoran halaman, setiap halaman pada tesis diberi nomor halaman, namun demikian tidak semua nomor halaman ditampilkan pada print out. Nomor halaman untuk bagian pembuka menggunakan angka romawi (i, ii, iii, ...) dan nomor halaman untuk bagian utama (teks) menggunakan angka Arab (1,2,3, ...). Semua nomor halaman dicantumkan pada pojok kanan atas. Nomor pada halaman pertama bagian pembuka (halaman judul) dan halaman pertama pada tiap bab tidak ditampilkan pada print out.
6) Tabel dan Gambar
Tabel diberi nomor dengan angka Arab. Nomor tabel dengan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel, dan tanpa diakhiri dengan tanda titik. Untuk Karya berbahasa Arab dinarasikan dengan menulis الرقم الاول – والرقم الثاني dengan ukuran huruf 14 font.
Gambar diberi nomor dengan angka Arab. Nomor gambar diikuti dengan judul gambar dan diletakkan simetris di bawah gambar.
7) Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku, yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bagi Karya berbahasa Indonesia. Umumnya kalimat terdiri dari subyek, predikat, dan supaya lebih lengkap ditambah dengan obyek keterangan.
8) Penulisan Nama Pengarang
Nama penulis yang diacu dalam uraian, hanya disebut nama akhirnya saja, dan jika penulis lebih dari 2 orang, hanya nama penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan dkk atau et al.atau wal akhorun, untuk Karya berbahasa Arab.
9) Penulisan Judul
Judul laporan penelitian termasuk tesis dan judul bab semuanya ditulis dengan huruf kapital, tanpa titik dan tanpa garis bawah. Judul ditulis ditengah-tengah halaman bagian atas Karya. Karya berbahasa Arab disesuaikan dengan menggunakan jenis huruf traditional Arabic dengan besar font 16.
10) Ketentuan Penuilisan Kutipan
Kutipan dapat dibedakan dalam bentuk kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Sehubungan dengan itu, maka cara-cara mengutip juga terdapat perbedaan.
Kutipan Langsung. kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris ketikan dilakukan sebagai berikut : Kutipan diintegrasikan langsung ke dalam teks.
Jarak antara satu baris dengan baris berikutnya adalah dua spasi
Kutipan tidak langsung. Kutipan tak langsung dapat dilakukan dengan tidak menggunakan tanda kutip, sebab yang dikemukakan itu hanyalah inti atau sari pendapat.
11) Penulisan Catatan Kaki (Foot Note)
Catatan kaki (foot note) dibuiat untuk menunjukkan sumber suatu kutipan, pendapat, fakta-fakta, atau ikhtisar. Foot note ditandai dengan munculnya tanda angka Arab (1,2,3 dst.) berupa superscript (….1)
Menempatkan Foot note. Footnote biasanya diletakkan di bagian bawah halaman yang sama dengan bagian kalimat yang diberi tanda superscript, tidak boleh menempatkannya pada halaman yang terpisah.
Nama Pengarang. Nama pengarang diketik seperti apa adanya, berbeda dengan pengetikan daftar pustaka dimana nama pengarang dimulai dengan nama belakang. Nama pengarang harus diakhiri tanda koma.
Judul Buku. Judul buku diketik dengan Italic (cetak miring) diakhiri dengan tanda koma. Bila buku yang dikutip adalah buku terjemahan, maka yang ditulis adalah judul buku aslinya, judul terjemahanya, dan diberi keterangan dengan dialih bahasakan, ataua diterjemahkan oleh, nama penterjemah. Bila ynag dikutip adalah gambar/ ilustrasi dan ilustrasi yang bersangkutan tidak dibuat oleh penulis buku yang dikutip, artinya ilustrasi ditulis orang lain, maka dibelakang nama gambar diberi kata “Ilustrasi atau gambar oleh” yang disusul oleh nama penggambar dan diakhiri dengan tanda baca koma.
Apabila buku yang dikutip merupakan buku edisi pertama dan atau tidak menggunakan edisi, maka pada footnote, tidak perlu dicantumkan kata edisi. Akan tetapi tatkala buku ytnag bersangkutan terdiri dari atas beberapa edisi, dan yang dikutip adalah bukan edisi pertamanya, maka dibelakang point ketiga (judul buku) harus dicantumkan edisi buku tersebut seperti second edition (2 nd ed.), Thrid edition (3 ed ed). Atau edisi 1 atau cet. 1, edisi 2 atau cet. 2, dll. Yang diakhiri dengan tanda koma. Bila tidak disertai edisi maka sesudah koma maka ditulis vol. 1 atau jilid 1 dan seterusnya.
Nomor Volume Buku. Mana kala buku yang dikutip memiliki volume (nomor jilid), maka nomor jilid tersebut diletakkan setelah point edisi (ponit 4 di atas). Nomor jilid ditulis: Volume I, volume II, atau jilid I, jilid II dll. Yang kemudian diikuti tanda baca koma.
Tempat Penerbit. Tempat penerbit/ nama kota diketik berada dalam kurung yang dipisahkan dengan tanda baca titik dua ( : ), bersama nama penerbit dan tahun penerbitan setelah nomor jilid/ volume.
Nama Penerbit
Nama Penerbit diketik setelah tempat penerbit dan diikuti dengan tanda baca koma.
Tahun Penerbitan
Tahun penerbitan diketik setelah nama penerbit dan diakhiri kurung tutup dan tanda baca koma.
Nomor Halaman
Nomor halaman diketik setelah tahun penerbitan (setelah tanda kurung tutup) dengan menuliskan “hal” sebagai singkatan dari halaman diikuti nomor halaman ynag bersangkutan. Bila halaman lebih dari satu, maka angka halamannya ditulis, misalnya, hal. 95-105.
Refrensi yang berbahasa Indonesia tidak dapat dialih bahasakan kedalam tulisan Arab, tetapi ditulis seperti apa adanya.
Contoh:
Ahmad Sanusi, Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif, (Pikiran Rakyat), 8 September 1986. hal. 3
Sumber Karangan yang Tidak Diterbitkan
Caranya dengan menyebutkan nama pengarang, judul karangan yang ditulis diantara tanda petik rangkap, disebutkan sumbernya, kurung buka, nama tempat atau lembaga, kurung tutup, halaman dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d. ( )
Contoh:
M. Ali Subhi, “Perkembangan Madrasah Diniyah Awwaliyah Daarul Muttaqien Palembang”, Karya Sarjana Pendidikan Agama Islam, (Palembang: Perpustakaan IAIN Raden Fatah, 1996), hal. 8, t.d.
Akan tetapi untuk catatan kaki (Footnotes) pada tesis di PPs IAIN Raden Fatah Palembang tidak terlalu menekankan pada catatan kaki (Footnotes) karena menggunakan pola intra teks (M. Sirozi, dkk, hal. 59)
12) Penulisan Daftar Pustaka
Komponen-komponen yang harus dituliskan dalam daftar pustaka ini adalah nama penulis dengan nama keluarga (jika ada) ditempatkan di depan nama kecil diakhiri tanda titik, tahun penerbitan diakhiri tanda titik, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan dicetak miring (italic) diakhiri tanda titik, kode tempat penerbit berada, dan nama penerbit diakhiri tanda titik dua. Khusus untuk penulisan nama pengarang, nama indinesia yang mengenal marga, nama marganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk nama lain yang tidak mengenal marga atau keluarga, ditulis terbalik dengan menmpatkan nama belakang (atau yang disebut paling belakang) di muka dan diikuti tanda koma, kemudian diikuti nama depan (dan nama tengah bila ada) dan diakhiri tanda titik. Apabila nama pengarang hanya terdiri dari satu kata, maka ditulis apa adanya.
Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya ditik mulai pukulan keenam (hanging iden). Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya adalah satu spasi. Sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi. Urutan sumber yang satu dengan yang lainnya mengikuti urutan alfabetis penulis utama sumber bersangkutan (yang sudah dibalik penulisannya), bukan berdasarkan tahun terbitnya sumber.
Contoh:
Brown, James Dean, 1995. The Elements of Language Curriculum. A. systematic Approach to Program Development. Heinle & Hainle Publisher, Boston.
Ibrahim, 1990, Teknik Evaluasi Dalam Pengukuran Kuantitatatif. Ilham Karya, Bandung.
Sumber Jurnal
Contoh:
Daro, Valeria and fabro Franco, 1994. Verbal Memori during Simultanous Interpretation : Effects of Phonological Interfrence. Applied Linguistics, Vol. 15 p. 506-381
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Proes Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.
Baihaqy, Paizaluddin. 2007. Metodologi Penelitian: Jenis, Ruang Lingkup dan Permasalahannya. IAIN Raden Fatah Press, Palembang.
Nurwahidin, Muhammad Arkan, 2006. Strategi Manajemen Madrasah Aliyah Model di Palembang. Pasca Sarjana IAIN Raden Fatah, Palembang.
Saebani, Beni Ahmad. 2008, Metode Penelitian. Pustaka Setia, Bandung.
Sirozi, M, dkk. 2003. Pedoman Penulisan Tesis. PPs IAIN Raden Fatah. Palembang.
SISTEMATIKA TESIS
Unsur-unsur Isi tesis
Secara umum, tesis memuat unsur-unsur sebagai berikut:
Halaman judul
Halaman judul memuat judul tesis secara penuh, nama dan gelar kesarjaan mahasiswa yang mengajukan tesis, namun program studi dan unit akademik dimana tesis diajukan, dan tanggal pengajuan tesis.
Dafatar Isi
Daftar isi memuat susunan bab atas garis besar semua bagian dari isi tesis.
Ringkasan
Ringkasan (abstrak) adalah uraian singkat tentang latar belakang, masalah penelitian, tujuan, metode dan temuan-temuan penelitian yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata dengan spasi rapat (1 spasi)
Pernyataan (statement)
Pernyataan (statement) adalah keterangan yang ditanda tangani oleh mahasiswa, yang membuat penjelasan tentang otensitas tesis.
Kata pengantar
Kata pengantar memuat ucapan terima kasih penulis pada berbagai pihak, baik individu, kelompok, maupun organisasi, yang dinilai turut membantu dalam penyelesaian karya ilmiah yang dibuat.
Bagian utama tesis
Bagian utama teks (body text) adalah bagian yang memuat unsur-unsur utama dari isi tesis selain pendahuluan dan kesimpulan dalam bentuk bab.
Referensi
Referensi memuat rincian karya-karya yang dikonsultasikan atau dijadikan rujukan dalam studi. Bagian referensi juga menyajikan materi-materi tertentu yang perlu dibaca untuk dapatkan pemahaman yang lebih baik tentg stdi yang dilakukan, yang tidak dapat dimasukkan dalam teks karena dapat mengganggu argumentasi. Daftar referensi ditempat dibagian akhir teks. Meskipun dibuat dibuat pada halaman terpisah, referensi adalah bagian integral dari tesis. Halaman pertaa referensi diberi judul REFERENSI. Halaman-halaman pada daftar referensi tidak diberi nomor.
Indeks
Indeks diperlukan apabila tesis akan dipublikasikan dalam bentuk buku, monograf, atau buletin. Indeks ditempatkan setelah referensi.
Lampiran
Lampiran digunakan untuk memuat data orisinal atau tabel yang memuat bukti-bukti pendukung, hasil pengujian yang telah dilakukan, dokumen atau data pendukung yang tidak dimasukkan ke dalam teks, kerena dinilai dapat membuat bagian teks terlalu panjang atau sukar diatur. Masing-masing lampiran satu sama lain harus terpisah dan dinyatakan pada daftar isi.
Susunan Bab
Bab-bab penulisan karya ilmiah secara umum terdiri dari bagian pendahuluan, bagian utama laporan penelitian, dan bagian kesimpulan.
Pendahuluan
Pendahuluan harus ditulis secara hati-hati, dengan memperhatikan dua tujuan utama; memperkenalkan permasalahan dalam konteks yang relevan, serta menumbuhkan dan mendorong minat pembaca. Pendahuluan yang kurang memiliki spesifikasi, arah dan ketepatan dapat mematikan minat pembaca. Pembaca akan beranggapan bahwa seluruh tesis juga tidak menarik untuk dibaca. Pendahuluan adalah satu bab tersendiri yang memuat antara lain:
1. Uraian singkat, lengkap dan jelas tentang masalah yang diteliti.
2. JusStifikasi studi, menjelaskan pentingnya msalah yang diteliti.
3. Uraian singkat tentang susunan seluruh isi tesis untuk membantu pembaca menangkap hubungan antara bagian-bagian yang ada dalam tesis.
4. Ringkasan tentang sejarah dan status kekinian dari masalah yang diteliti disertai dengan uraian singkat tentang studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Pernyataan singkat tentang sumber data, prosedur atau metode analisis (hipotesis, sample, tesis, disain penelitian), dan rencana yang akan dilakukan terhadap hasil penelitian.
Bagian Utama Laporan
Ada minimal tiga prinsip utama yang dapat digunakan untuk mengorganisasi bagian utama dari tesis, yaitu:
4. Susunlah penyajian argumen atau tumuan-temuan secara teratur dan logis, dengan mengacu pada masalah yang tlah dinyatakan pada bagian pendahuluan.
5. Ungkapkan substansi dari argumen dan temuan.
6. Lakukanlah dokumentasi dengan akurat.
Usaha untuk membuat karya ilmiah yang berkualitas hendaknya secara terus menerus berusaha menulis secara jelas dan kuat dalam kerangka yang logis. Gaya penulisan bab berbeda-beda tergantung jenis penelitian yang dilakukan. Studi penelitian kuantitatif sering memiliki satu atau dua bab tambahan tentang prosedur dan teknik (hipotesis, sampel, tesis, disain penelitian) dan satu atau dua bab tentang hasil studi. Stadi penelitian kualitatif atau analisis sering memiliki pembagian bab menurut kronologi perkembangan (misalnya, awal zaman batu, pertengahan zaman batu, akhir zaman batu; tahun-tahun awal, tahun-tahun formatif, dan selanjutnya) atau beberapa pengelompokan lain. (mungkinj puisi, drama, fiksi dan sebagainya).
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bab tersendiri yang berfungsi menyatukan semua bagian dari tesis. Kesimpulan menegaskan kembali pokok-pokok argumen atau temuan-temuan yang telah disajikan atau dibahas pada bab sebelumnya secara singkat.
Jumlah dan Struktur Bab
Jumlah bab bervariasi, tergantung kebutuhan dan konteks penelitian. Setiap bab terdiri atas beberapa subjudul utama dan subjudul kecil. Sub judul ini mengacu pada beberapa hal yang diuraikan dalam bab tersebut (misalnya, keterbatasan, pembatasan, dan signifikansi studi). Berikut ini adalah contoh bab pendahuluan dan bab kesimpulan yang lazim digunakan.
Bab
3. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan dan Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Metodologi Penelitian
Keterbatasan dan Batasan Studi
Sistematika Penulisan
4. KESIMPULAN
Rekapitulasi dan Diskusi
Implikasi Teoritis dan Praktis Penelitian
Arah untuk Penelitian Lebih Lanjut
Susunan bab adalah tuntutan dalam membuat perencanaan penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi dan lain sebagainya. Banyaknya judul tergantung dengan penelitian. Format akhir ditentukan oleh sifat dari studi yang dilaksanakan.
[2] Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara
Materi Terkait:
Contoh Metode Penelitian
Contoh Metode Penelitian
KUMPULAN ARTIKEL DAN MAKALAH LAINNYA
Label: CONTOH METODE PENULISAN LAPORAN PENELITIAN, KUMPULAN MAKALAH PENTING
Berlangganan Postingan [Atom]
Posting Komentar