LANDASAN TEORI

Posted by Sonin 0 komentar
CONTOH: BAB II LANDASAN TEORI

2.1.     Pengembangan Sistem
2.1.1.    Definisi Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari pengembangan sistem, diantaranya :
1.    Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya. (Amsa, 2008)
2.    Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada (kami, 2008).
3.    Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu (dinu, 2008).
2.1.2.    Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal (Okta, 2007), yaitu:
a.    Produktifitas
Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b.    Reliabilitas
Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM’s superprogramer project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.
2.1.3.    Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem terdapat beberapa hal yang menjadi faktor utama (klas,2008) diantaranya :
1.     Perencanaan Sistem (System Planning)
Beberapa hal yang termasuk kedalam tahap perencanaan sistem diantaranya yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan fisik yang digunakan untuk mendukung pengembangan sistem serta mendukung operasi setelah diterapkan.
Adapun proses-proses yang dilakukan dalam tahapan perencanaan sistem, diantaranya :
1.    Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a.    Mengkaji tujuan dan perencanaan strategi
b.    Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
c.    Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
d.    Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
e.    Menentukan proyek-proyek sistem prioritas
f.    Membuat laporan perencanaan sistem
g.    Meminta persetujuan manajemen
2.    Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Tahapan yang dilakukan diantaranya :
a.    Menunjukan team analis
b.    Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3.    Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem. Tahapannya sebagai berikut:
a.    Melakukan study kelayakan
b.    Menilai kelayakan proyek sistem
c.    Membuat usulan proyek sistem
d.    Meminta persetujuan manajemen
Adapun tahapan utama dalam siklus pengembangan sistem, yaitu :
1. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
2. Analisis Sistem (System Analysis)
3. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum
4. Seleksi Sistem (System Selection)
5. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum
6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)
Penggambaran dari siklus hidup pengembangan sisten dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1.  Siklus Hidup Pengembangan Sistem

2.2.     Konsep Dasar Sistem
2.2.1.     Definisi Sistem
Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu :
1.    Menurut (wiki, 2008) “Pengertian sistem diambil dari asal mula sistem yang berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang memiliki pengertian bahwa sutatu sistem merupakan suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi”.
2.    Menurut (Stoa, 2008) “Pengertian dari sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang  membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem”.
3.    Menurut (Kerz, 2008) “Sistem yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”.
4.    Menurut (Hart, 2005) “Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya yaitu sistem merupkan  komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independent) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b) Definisi yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.
2.3.     Konsep Dasar Informasi
2.3.1.     Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item.
1.    Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu (Prabu, 2006).
2.    Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut (Phil, 2006).
Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.
2.3.2. Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.    Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia (kent, 2008).
2.    Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” menjelaskan bahwa Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya (kami, 2008).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah sebagai data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.
2.3.3.     Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) (Prabu, 2006) diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
1.    Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision masking)? 
2.    Akurat (Accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.
Komponen keakuratan suatu informasi diantaranya:
a.    Completeness ; Are necessary message items present ? Hal ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.
b.    Correctness ; Are message items correct ?  maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.
c.    Security ; Did the message reach all or only the intended systems users?  Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.
d.    Time Lines (Tepat waktu); Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.
e.    Economy (Ekonomis); What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle ?.  Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga  bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.
f.    Efficiency (Efisien); What level of resources is required for each unit of information output ?
g.     Reliability (Dapat dipercaya); Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

2.3.4.     Nilai Informasi
Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hsil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Penghitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut (Sofa, 2008).
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1.   Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2.   Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/ cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3.   Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4.   Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5.   Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/ usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6.   Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7.   Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8.     Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9.     Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10.     Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
2.3.5.     Mutu Informasi
Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1.   Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2.   Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3.   Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
4.   Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
5.   Dokumen induk yang salah.
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (contoh: kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
7.   Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
    Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1.    Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
2.    Pemeriksaan internal dan eksternal.
3.    Penambahan batas ketelitian data.
4.    Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
2.4.     Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1.     Definisi Sistem Informasi
Terdapat berbagai  macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :
1.    Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan (Kent, 2008).
2.    Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008).
2.6.    Unified Modeling Language (UML)
2.6.1.     Definisi Unified Modeling Language (UML)
Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:
1.    Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.
2.    Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu  analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.
3.    Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.
2.6.2.     Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
1.    Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2.    Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3.    Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4.    Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5.    Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6.    Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
7.    Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8.    Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9.    Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10.    Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11.    Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a.    Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b.    Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12.    Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13.    Perangkat lunak siap dirilis”.
2.6.3.     Fokus Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive  system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.
Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :
a.     Generasi  kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
b.    Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.
2.6.4.     Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :
1.    Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a.    Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b.    Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c.    Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d.     Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa  komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2.    Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
a.    Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
b.    Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c.    Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
d.    Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
3.    Diagram
Ada 5 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
a.    Use Case Diagram
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
b.    Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
c.    Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
d.    State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
e.    Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

2.7.     Teori – Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
2.7.1.     Elisitasi
Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap (Hida, 2006), yaitu sebagai berikut:
2.7.1.1. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2.7.1.2. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
1.    M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
2.    D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
3.    I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
2.7.1.3. Elisitasi tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
1.    T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
2.    O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
3.    E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
1.    High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
2.    Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
3.    Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
2.7.1.4. Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
2.7.2. Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server merupakan produk RDBMS (Relational Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Orang sering menyebutnya dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa untuk memproses query ke dalam database. Mirosoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data.
Pada tahun 2000 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000 yang merupakan versi yang banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur yang ada pada SQL Server 2000 (Rado, 2005):
a.    XML Support. Dengan fitur ini, Anda bisa menyimpan dokumen XML dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui Transact-SQL dan lain sebagainya.
b.    Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjalankan beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.
c.    Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining.
d.    Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload ke beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi DBCC, indexed view, dan index reorganization.
e.    Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search.
f.    DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk memperhatikan primary key dan  foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain.
g.    Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan Anda untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginen.
2.7.2.1. Tipe Data dalam SQL Server 2000
 Data dalam Microsoft SQL Server sangat berfariasi, dan setiap kolom dalam satu table harus memiliki data sesuai dengan jenis dan tipenya. Karena jika data yang dimasukan kedalam table tidak sesuai dan tipenya Microsoft Server akan.
Integer    Keterangan
Bit    Integer dengan nilai 0 atau 1
Int    Nilai Integer dengan nilai antara -2^-3 (2.147.483.648) sampai 2^31-1 (2.147.384.647)
Decimal atau Numeric    Angka antara -10^38-1 sampai 10^38-1
Money    Nilai yang terhubung dengan mata uang dari -2^63 (-922.377.203.685.477,5808 sampai 2^63-1 (-922.377.203.685.477,5807)
Float    -214.748,3648 sampai 1.79E+308
Real    -3.40E+308 sampai 3.04E+38
Datetime    1 Januari 1973 sampai 31 Desember 9999
Smalldatetime    1 Januari 1900 sampai 6 Juni 2079, dengan ketelitian hingga1 menit
String    Keterangan
Char    Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte
Varchar    Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte
Text    Variabel dengan ukuran hingga 2^31-1 (2.147.488.647) byte
Unicode string    Keterangan
Nchar    Karakter Unicode dengan ukuran tetap hingga 4000 byte
Ncarchar    Variabel dengan ukuran sampai 2^31-1 (2.147.483.647) byte
Ntext    Karakter Unicode dengan ukuran bervariasi hingga 4000 byte
Binary String    Keterangan
Binary    Ukuran tetap hingga 8000 byte
Varbinary    Ukuran bervariasi hingga 8000 byte
Image    Ukuran bervariasi hingga 2^31-1 (2.147.483.647) byte

Tabel 2.1. Type Data Sql Server 2000
2.7.2.2. Batasan SQL Server 2000
Microsoft SQL Server mempunyai beberapa batasan dimana batasan tersebut memiliki  prioritas diatas trigger, aturan dan nilai defaultnya. Sebagai gambaran table berikut akan menjelaskan batasan-batasan yang dimaksud.

Fungsi    Keterangan
NOT NULL    Menentukan bahwa kolom tidak bias menentukan nilai NULL
CHECH    Membatasi nilai yang bias diletakkan kedalan kolom dengan menentukan suatu kondisi. Misalnya nilai TRUE maka nilai yang diberikan dapat dimasukkan kedalam kolom sedang apabila FLASE
UNIQUE    Memasukkan kolom-kolom memiliki nilai eksklusif
PRYMARY KEY    Membuat kata kunci primer atau kunci utama dari sebuah table, kolom atau kombinasi dari kolom dengan nilai yang harus bersifat eksekutif didalam table untuk mengenali baris
FOREIGN KEY    Menentukan hubungan antara table-tabel

Tabel 2.2.  Batasan Dalam SQL Server 2000
2.7.2.3. Jenis – jenis Perintah SQL Server 2000
Secara garis besar, SQL Server mempunyai 3 (Tiga) jenis Transact SQL yaitu   (Yus05):
a.    Data Definition Language (DDL), merupakan bagian dari sistem manajemen database yang dipakai untuk mendefinisikan dan mengatur semua atribut dan properti dari sebuah database. Bentuk umum dari pernyataan – pernyataan DDL, yaitu :
    Create < nama objek >
Contoh :
Use Inventory
Create Table Barang ( Kode Char (5), Nama Varchar (30))
    Alter < nama objek >
Contoh :
Use Inventory
Alter Table Barang Add Disc Int
    Drop < nama objek >
Contoh :
Use Inventory
Drop Table Barang
b.    Data Manipulation Language (DML), merupakan perintah – perintah yang digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah, dan menghapus data di dalam obyek – obyek yang didefinisikan oleh DDL. Bentuk umum perintak DML yang sering digunakan, yaitu :
    Select
Contoh :
Use Inventory
Select * From Barang
    Insert
Contoh :
Use Inventory
Insert into Barang (Kode,Nama) Values (‘EL123’, ‘Televisi’)
    Update
Contoh :
Use Inventory
Update Barang Set Nama = ‘ Televisi Berwarna’ Where Kode = ‘EL123’
    Delete
Contoh :
Use Inventory
Delete Barang
c.    Data Control Language (DCL), digunakan untuk mengontrol hak – hak pada obyek – obyek database. Bentuk umum perintah yang sering digunakan, yaitu:
    Grant
Contoh :
Grant Insert, Update, Delete On authors To Dinda, Adelia, Yudha
    Revoke
Contoh :
Revoke Select On Barang to Public
    Deny
Contoh :
Use Inventory
Deny Select On Barang To Public
2.7.3. Prototipe
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping. Menurut Jane M. Carey (McLe, 1996) ada dua jenis prototipe, yaitu:
2.7.3.1. Prototipe Jenis I
Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru.
Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:
1.    Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
2.    Mengembangkan prototipe
3.    Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4.    Menggunakan prototipe
2.7.3.2  Prototipe Jenis II
Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.
Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
4.    Mengkodekan sistem operasional
5.    Menguji sistem operasional
6.    Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7.    Menggunakan sistem operasional
2.7.4. Macromedia Dreamweaver MX 2004
Macromedia Dreamweaver MX 2004 adalah suatu editor HTML profesional untuk perancangan, pengkodean, pengembangan website, halaman web, dan aplikasi web. Dreamweaver juga menyediakan tools yang sangat membantu meningkatkan pengalaman dalam pembuatan web yang powerfull. Berbagai fitur visual editing pada Dreamweaver mengizinkan Anda membuat halaman web dengan cepat tanpa harus menuliskan satu baris kode (Sima, 2006).

2.7.5. Active Server Pages (ASP)
Active Sever pages (ASP) merupakan salah satu implementasi middleware  yang bertugas untuk menterjemahkan skrip yang tersimpan dalam berkas dengan ekstensi (.asp) sehingga menghasilkan keadaan web yang dinamis (Abdl, 2005).
ASP bukanlah sebuah program yang dijual terpisah, akan tetapi ASP merupakan bagian dari sekelompok besar program yang secara otomatis akan terintstall dengan program setup dari sistem operasi Windows baik itu Windows 95, Windows 98, Windows NT Workstation, Microsoft Windows XP Profesional, Windows Server 2000 (Wiki, 2007).
File ASP sebenarnya merupakan sekumpulan script ASP yang digabung dengan HTML. Jadi, file ASP terdiri dari beberapa struktur yang saling berhubungan dan membentuk suatu fungsi agar memberikan hasil tertentu. Struktur dalam file ASP terdiri atas: teks, tag HTML, dan script ASP (Ekow, 2005).
Seperti script yang lain, script ASP bisa ditempatkan di mana saja sesuai fungsi masing-masing. Namun ada juga script yang harus ditempatkan paling atas agar tidak terjadi kesalahan dalam aksesnya. Dengan adanya penggabungan script maka diperlukan sebuah karakter untuk membedakan antar script tersebut. Pada script ASP dibedakan dengan <% sebagai awal penulisan dan %> sebagai akhir penulisan. (Ekow, 2005).
2.7.5. Definisi Online
 Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:
1.    Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada Internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
2.    Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
3.    Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.
2.8.     Pelayanan Mahasiswa
Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan (retn, 2007). Pelayanan terbaik yang diberikan dari seluruh staff perguruan tinggi raharja kepada mahasiswa merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai.
2.9.    Mutu
Goetsch dan Davis (1994) membuat definisi mengenai mutu yang lebih luas cakupannya. Definisi tersebut adalah: mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
J.M. Juran mengatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya. Pendapat David L. Goetsch dan Stanley Davis bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan. Menurut pembendaharaan istilah ISO 8402 dan standar nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991), mutu adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefenisikan terlebih dahulu.
Menurut Deming yang dikutip oleh M.N. Nasution bahwa mutu adalah: kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang di butuhkan konsumen atas produk yang dihasilkannya.”
Philip crosby mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap persyaratan. Persyaratan adalah spesifikasi yang telah ditetapkan/ diminta/ diwajibkan/ disepakati dan dapat diukur. Dengan kaitannya dengan konsep fokus pelanggan, persyaratan diartikan secara lebih luas, yakni mencakup kesesuaian terhadap kebutuhan, persyaratan, harapan dan persepsi pelanggan. Suatu produk atau jasa dikatakan bermutu bila memenuhi kebutuhan, persyaratan dan harapan pelanggan serta dipersepsikan secara positif oleh pelanggan.
Dalam pengertian yang lebih luas lagi, persyaratan mutu menurut aliran TQM (Total Quality Management) mencakup konsep multi dimensi yang terdiri dari tujuh aspek yang disingkat menjadi PQCDSME yang merupakan orientasi pemikiran dalam manajemen mutu, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
-    Productivity (P) : berorientasi pada peningkatan hasil produksi atau hasil kerja.
-    Quality (Q) : berorientasi pada penciptaan kesesuaian terhadap persyaratan spesifikasi produk/jasa yang telah ditetapkan.
-    Cost (C) : berorientasi pada pengendalian biaya untuk setiap proses yang menyerap biaya.
-    Delivery (D) : berorientasi pada upaya mengendalikan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim produk ke pasar atau pelanggan.
-    Safety (S) : berorientasi pada penciptaan kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat.
-    Morale (M) : berorientasi pada penciptaan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan.
-    Environment : berorientasi pada kepedulian terhadap lingkungan dalam pengertian yang lebih luas.
Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah  usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Suatu produk atau jasa dikatakan bermutu/berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada pelanggan/pemakai. Mutu meliputi produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan dimana mutu adalah suatu kondisi yang bersifat dinamis.
Selain kesimpulan diatas ada beberapa dimensi atau atribut yang harus diperhatikan dalam perbaikan mutu adalah:
-    Ketepatan waktu pelayanan, hal-hal yang perlu diperhatikan di sini berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.
-    Akurasi pelayanan, yang berkaitan dengan realibilitas pelayanan dan bebas kesalahan-kesalahan.
-    Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.
-    Tangggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari pelanggang eksternal.
-    Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung, serta pelayanan komplementer lainnya.
-    Variasi model pelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, features dari pelayanan, dll.
-    Pelayanan pribadi, berkaitan dengan penanganan permintaan khusus.
-    Kemudahan mendapatkan pelayanan..
-    Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, ketersediaan informasi dan bentuk-bentuk lain.
-    Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, AC, dll.
2.10.     IAC (Intelligence Access Card)
IAC (Intelligence Access Card) adalah Suatu metode akses sistem dengan media kartu yang memiliki kecerdasan akses. IAC merupakan suatu perwujudan dari pelayana sistem terhadap user, yang menganut 4 prisip utama yaitu: Kecepatan (Speed), Ketepatan (Accuracy), Efisiensi waktu (Efficiency) dan Efektivitas (Effectiveness).
-    Kecepatan (Speed): Kecepatan dalam mengakses Sistem informasi, membuat user merasa di manjakan oleh sistem dan meningkatkan kepuasan user dalam menggunakan sistem.
-    Ketepatan (Accuracy): Tepat dalam mengakses sehingga tepat dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.
-    Efisiensi waktu (Efficiency): Waktu akses kedalam sistem lebih cepat sehingga lebih cepat dalam memperoleh informasi.
-    Efektivitas (Effectiveness): Efektif dalam segala akses sistem, dan multi fungsi.
Dan IAC mempunyai potensi antara lain, sebagai berikut:
1.    Sebagai Kartu Mahasiswa
2.    Sebagai Kartu Absen
3.    Sebagai Kartu Perpustakaan
4.    Sebagai Kartu Parkir
5.    Sebagai Kartu Transaksi.

Baca Selengkapnya ....

SKRIPSI: Metode Ceramah Pada Pembelajaran PAI

Posted by Sonin 0 komentar

JUDUL: METODE CERAMAH PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI I ATAS LANGIT KABUPATEN KOLOM LANGIT

Contoh Abstrak Skripsi
ABSTRAK


Skripsi ini berjudul “Metode Ceramah pada Pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Atas Awan Kabupaten Kolom Langit”. Adapun permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan metode ceramah pada pembelajaran PAI, hambatan dan tingkat efektifitas pelaksanaan metode tersebut di SMA Negeri 1 Atas Awan.
 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jawaban tentang permasalah yang telah dirumusakan. Manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah Sebagai informasi penting bagi kalangan akademisi mengenai pelaksanaan metode ceramah pada pembelajaran agama Islam, sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan tujuan pendidikan, dan sebagai dokumentasi bagi peneliti lain dalam rangka mengadakan penelitian lebih lanjut.
Hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah adanya hambatan dalam pelaksanaan metode ceramah dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Atas Awan. Untuk mendapatkan data penelitian maka digunakan metode pengumpulan data dengan cara penyebaran angket, dokumentasi, wawancara dan observasi.
Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 943 siswa dengan sampel 188 siswa yang berasal dari kelas I, II dan III dengan persentase 50%, dan Guru yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 orang guru pendidikan agama Islam yaitu 100%.

Baca Selengkapnya ....

SKRIPSI: PERANAN KELUARGA DALAM MENANAM NILAI-NILAI AGAMA

Posted by Sonin Saputra 0 komentar
LIKDOUNTU
PERANAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA BUDUAN KECAMATAN SUBOH
 KABUPATEN SITUBONDO

TAHUN 2004

Oleh: Andriyani

NIM. 084 001 115

 ABSTRAK
Pendidikan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas itu sangat penting bagi manusia pada zaman kemajuan yang serba cepat, lebih-lebih pada abad yang akan datang. Dari sekarang telah terasa kuatnya persaingan antara orang perorang, antara kelompok, juga antar bangsa agar mampu bertahan dalam kehidupan yang serba dinamis. Hidup pada zaman seperti itu tidaklah mudah, anak-anak harus disiapkan sedini mungkin, terarah, teratur dan berdisiplin. Dalam kehidupan seperti itu godaan dan hal-hal yang dapat merusak mental serta moral manusia sungguh amat dasyat. Dan menghadapi zaman seperti itu agama akan terasa amat diperlukan.

Pendidikan agama Islam yang diharapkan sebagai penyeimbang dan kontrol bagi tingkah laku umat manusia ini, nampaknya masih belum mampu berperan sebagaimana yang diinginkan. Untuk itu peranan pendidikan keluarga sangat dibutuhkan sekali dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak semenjak usia dini agar nantinya mereka mampu menjadi tunas bangsa yang baik dan berkualitas. Sebab lembaga pendidikan keluarga memiliki peranan yang amat penting dalam mendidik anak. Karena anak-anak semenjak usia bayi hingga dewasa memiliki lingkungan tunggal yaitu keluarga.

Berangkat dari masalah-masalah tersebut, maka penulis memiliki inisiatif untuk mengadakan penelitian tentang peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Adapun masalah dari penelitian ini adalah bagaimana peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak, yang meliputi peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai akidah, nilai-nilai ibadah, serta nilai-nilai akhlak.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Di mana dalam penelitian kualitatif penjabaran hasilnya tidak berupa angka-angka tapi penjelasan-penjelasan ilmiah. Dalam upaya untuk memperoleh data yang valid, maka dipilih sampel yang mana dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snawball sampling yakni memilih orang-orang yang dianggap paling mengerti dan kompeten dengan objek yang di teliti. Sedangkan dalam pengumpulan data mengunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Metode observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan, interview dilakukan dengan wawancara dengan informan, dan metode dokumentasi dilakukan terhadap benda yang didokumentasikan. Data-data yang sudah didapatkan kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik analisa data reflektif.
Dari penelitian dan pengelolahan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo bisa dikatakan sudah cukup baik. Hal ini karena banyaknya orang tua yang sadar akan tanggungjawab pendidikan anak-anaknya khususnya yang menyangkut pendidikan agama Islam.










PERANAN KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK



BAB I
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG

Di dalam keluarga, setiap orang tua menginginkan anak yang dilahirkannya menjadi orang-orang yang berkembang secara sempurna. Mereka tentu menginginkan agar anak yang dilahirkan menjadi orang yang cerdas, pandai serta menjadi orang yang beriman kepada Tuhannya. Artinya dalam taraf yang sangat sederhana, orang tua tidak ingin anaknya menjadi generasi yang nakal serta jauh dari nilai-nilai pendidikan agama Islam.

Untuk mencapai tujuan itu, maka seharusnya orang tua menyadari tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya khususnya pendidikan yang ada  sangkut pautnya dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Karena itu semua merupakan tanggung jawab orang tua terhadap generasi yang dilahirkannya. Sehubungan dengan tanggung jawab ini, maka seharusya orang tua dapat mengetahui mengenai apa dan bagaimana pendidikan dalam keluarga. Karena keluarga sendiri menurut Zakiyah Darajat (1996: 89) dalam bukunya ilmu pendidikan Islam “merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan di antara anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan, di sini pendidikan berlangsung dengan semdirinya sesuai dengan tatananan pergaulan yang berlaku didalamnya”.



Di dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 7 ayat 1 dinyatakan  bahwa “orang tua berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya”. Sementara itu pasal 7 ayat 2 dinyatakan pula bahwa “orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya”.  (Sisdiknas, 2003:7). Jadi dari sini jelas bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama baik antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Oleh karena itu lembaga pendidikan keluarga selaku pendidikan yang paling bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, hendaknya selalu memperhatikan dan membimbing anak-naknya khususnya bimbingan dan didikan yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam karena itu merupakan kunci. Mengapa kunci? karena pendidikan  agamalah yang berperan besar dalam membentuk pandangan hidup seseorang. Jadi dalam hal ini jelas bahwa pembangunan sumber daya manusia, termasuk pembinaan anak, erat sekali kaitannya dengan penumbuhan nilai-nilai seperti takwa kepada Tuhan, jujur, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini bukanlah suatu proses sesaat, melainkan suatu proses yang panjang yang harus dimulai sedini mungkin, yaitu sejak masa anak-anak. Dengan menumbuhkan anak-anak sejak dini, akan lahirlah generasi anak Indonesia yang berkualitas.

Pendidikan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas itu sangat penting bagi manusia pada zaman kemajuan yang serba cepat ini, lebih-lebih pada abad yang akan datang. Dari sekarang telah terasa kuatnya persaingan antara orang perorang, antara kelompok, juga antar bangsa agar mampu bertahan dalam kehidupan yang serba dinamis. Hidup pada zaman seperti itu tidaklah mudah anak-anak harus disiapkan sedini mungkin, terarah, teratur, dan berdisiplin. Dalam kehidupan seperti itu godaan dan hal-hal yang dapat merusak mental serta moral manusia sungguh amat dahysat. Dan menghadapi zaman itu agama akan terasa lebih diperlukan. Oleh karena itulah peranan pendidikan keluarga sangat dibutuhkan sekali dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak semenjak dini agar mereka mampu menjadi tunas bangsa yang baik dan berkualitas                 

Keluarga sendiri menurut para pendidik sebagaimana yang dikutip Jalaluddin (2002: 216) dalam bukunya psikologi agama mengatakan bahwa:

“Keluarga merupakan lapangan pendidikan yang  pertama, dan pendidiknya adalah kedua orang tua. Orang tua (bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrat ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orang tua pada anak-anak mereka, sehingga secara moral keduanya merasa terbebani tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi dan melindungi serta membimbing keturunan mereka”.



Dari pendapat di atas dapat kita ketahui bahwa peranan pendidikan keluarga amatlah penting, apalagi pendidikan keagamaan. Karena pendidikan agama Islam di sini merupakan basic bagi anak-anak dalam rangka sebagai bekal untuk kehidupan mereka selanjutnya. Orang tua selaku pendidik bagi anak-anaknya diharapkan agar selalu berperan aktif dalam menanamkan nila-nilai pendidikan agama Islam pada anak-anaknya. Karena menurut Rasulullah, sebagaimana yang di kutip Hasbullah (2003: 116) fungsi dan peranan orang tua mampu membentuk arah dan keyakinan anak-anak mereka. Menurut beliau, “setiap bayi yang dilahirkan sudah memiliki potensi untuk beragama namun bentuk keyakinan agama yang akan dianut sepenuhnya tergantung dari bimbingan, pemeliharaan dan pengaruh kedua orang tua”.

Dari berberapa uraian di atas peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam di Desa Buduab Kecamatan Suboh Kabupaten Situbundo, sebab di Desa ini perhatian dan peran orang tua terhadap pendidikan agama Islam anak-anaknya cukuplah besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya bentuk arahan, motivasi, serta latihan-latihan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya secara telaten dan sabar. Hal yang demikian dilakukan dan diupayakan oleh orang tua karena besarnya rasa tanggung jawab mereka akan pentingnya peranan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anaknya. Meskipun di antara mereka disibukkan dalam mencari nafkah sehari-hari namun hal itu tidak membuat surut mereka untuk selalu memperhatikan pendidikan anak-anaknya. agar anaknya tetap menjadi anak saleh, misalnya dengan jalan mengarahkan anak-anak mereka pada guru-guru ngaji ataupun pada lembaga-lembaga lain yang dianggap representatif untuk pendidikan anak-anaknya, seperti madrasah yang notabene merupakan lembaga yang mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan secara optimal.


B.            ALASAN PEMILIHAN JUDUL



Menurut Tim Penyusun STAIN (2000:11-12) judul merupakan identitas formal atau cermin jiwa seluruh karya ilmiah. Pada dasarnya terdapat dua alasan dalam pemilihan suatu judul penelitian yakni alasan objektif dan alasan subjektif.

1.    Alasan Objektif

a.  Bahwa peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak merupakan masalah yang layak untuk diteliti, sebab di dalamnya membahas tentang tanggung jawab keluarga terutama orang tua terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak.

b.  Mengingat bahwa keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar  terhadap pendidikan anaknya.

2.    Alasan   Subjektif

a.  Bahwa judul tersebut sesuai dengan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh dari STAIN Jember.

b.  Kesediaan dosen pembimbing untuk memberikan bantuannya berupa bimbingan pada penulis.

c.  Tersedianya kepustakaan yang ada untuk penulisan skripsi ini.


C.      PENEGASAN JUDUL



Untuk mempermudah dalam pembahasan dan dalam memahami permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini, dan untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman, maka perlu ditekankan penegasan judul terlebih dahulu. Penegasan judul ini dimulai dari kata perkata kemudian dijelaskan secara keseluruhan.

1.    Peranan

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:751) peranan diartikan sebagai “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa”.

2.    Keluarga

Menurut Ayyub (1994: 254) pengertian umum keluarga adalah suatu kumpulan manusia dalam kelompok kecil yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak.

Sementara itu dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991: 471) keluarga itu memiliki pengertian:

a.  Ibu bapak dengan anaknya, seisi rumah (seluruh)

b.  Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan

c.  (Kaum) sanak saudara, kaum dan kerabat

d. Satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.

Dengan demikian kata keluarga yang dimaksud di sini berarti sekelompok kecil dalam masyarakat yang terdiri dari ibu, bapak dan anaknya. 

3.    Menanamkan

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991: 1001) diartikan sebagai berikut “memasukkan paham/ajaran”

4.    Nilai-nilai

Menurut Bertens, sebagaimana yang dikutip oleh Paul Suparno (2001: 76) dalam bukunya reformasi pendidikan  “nilai merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kita cari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan, singkatnya sesuatu yang baik”.

5.    Pendidikan agama Islam

Sebelum menjelaskan pengertian agama Islam terlebih dahulu dijelaskan pengertian pendidikan pada umumnya. Menurut Muhibbin Syah (2000:10) dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan pendidikan agama Islam menurut Muhaimin (2002: 30) adalah upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa pendidikan agama Islam merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan baik oleh seseorang ataupun lembaga dalam rangka untuk menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya kepada peserta didik.  

6.    Anak

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991: 6) anak diartikan sebagai “keturunan kedua/manusia yang masih kecil”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah anak yang dilahirkan dari rahim ibunya dan masih dalam tanggung jawab orang tua.

Dengan demikian yang dimaksud peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak adalah tindakan yang dilakukan oleh keluarga di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak. nilai-nilai yang ditanamkan menyangkut masalah nilai akidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak sehingga dengan penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam tersebut akan terbentuk pribadi-pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
D.      PERUMUSAN MASALAH

Setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dari masalah yang harus dihadapi dan perlu dipecahkan, dalam hal ini Suharsimi Arikunto (1996: 25) menjelaskan bahwa: masalah mestinya menjadi bagian kebutuhan seseorang yang harus dipecahkan, orang-orang ingin mengadakan penelitian karena berhasrat mendapat jawaban dari masalah yang dihadapi.

Masalah menurut Moleong (1991:62) juga diartikan sebagai keadaan yang bersandar dari hubungan antara dua faktor yang menghasilkan situasi  yang membingungkan. Faktor yang menghubungkan tersebut dalam hal ini mungkin berupa konsep data empiris, pengalaman atau unsur lainnya. Jika kedua faktor itu didudukkan secara berpasangan akan menghasilkan kesukaran yaitu sesuatau yang tidak dipakai atau tidak dapat diterangkan pada waktu itu.

Oleh karena itu agar permasalahan tidak melebar, maka kami membatasi beberapa masalah sebagai berikut:

a.    Fokus Masalah

Bagaimana peranan keluarga  dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak.

b.   Sub fokus Masalah

1.  Bagaimana peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai akidah pada anak.

2.  Bagaimana peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai ibadah pada anak.

3.  Bagaimana peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak.

E.       TUJUAN PENELITIAN

Dalam hal tujuan penelitian ini Sutrisno Hadi, (1993:3) berpendapat bahwa: suatu riset khususnya dalam ilmu pengetahuan empirik pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:





a.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak.

b.   Tujuan Khusus

1.  Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga  dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak.

2.  Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga  dalam menanamkan nilai-nilai akidah pada anak .

3.  Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga  dalam menanamkan nilai-nilai ibadah pada anak.

4.  Untuk mengetahui bagaimana peranan keluarga   dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak.
F.       MANFAAT PENELITIAN

Setiap penelitian yang dilakukan tentu memiliki manfaat baik bagi yang melakukan penelitian, yang diteliti, ataupun bagi orang banyak.

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dengan penelitian ini adalah:

1.  Sebagai salah satu bahan informasi yang memungkinkan dijadikan pertimbangan dan acuan bagi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak dalam berpikir dan aplikasinya

2.  Ikut serta dalam mengembangkan sumbangan pemikiran karya ilmiah terhadap penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak

3.  Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan konstribusi pemikiran yang dapat melengkapi penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan di fakultas ini.
G.      ASUMSI DAN KETERBATASAN

1.  Mengingat yang menjadi objek penelitian ini lebih banyak ditujukan kepada para keluarga di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo, maka mereka tidak bisa terlibat secara keseluruhan dalam penelitian ini, oleh karena itu diasumsikan bahwa untuk dapat mewakili mereka secara keseluruhan cukup hanya dipilih di antara mereka yang memahami terhadap masalah yang diteliti.

2.  Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti dalam mengadakan penelitian dan dalam menyusun skripsi ini, maka peneliti berasumsi bahwa dengan waktu yang relatif sedikit ini sudah bisa terwakili untuk akhirnya dapat dikembangkan di masa yang akan datang.

3.  Dengan tersedianya biaya yang relatif sedikit yang dimiliki oleh peneliti dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa dengan dana yang demikian tersebut akan menghasilkan hasil yang memadai dan tidak mendapatkan kendala yang cukup berarti.

4.  Mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman peneliti sehingga skripsi ini dirasa belum begitu sempurna.
H.      METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, di samping itu metode juga merupakan sesuatu yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhadjir (2002: 3 ) bahwa:

Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, Kelebihan dan kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan; sedangkan metode penelitian mengemukakan secara tehnis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya.



1.  Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller, sebagaimana yang dikutip oleh Moleong (1991: 3) bahwa  “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secra fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kemasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan dalam perhatiannya”.

Sedangkan menurut Furchan (1992: 28) “Metode kualiataif adalah prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif yang berupa atau prilaku yang dapat diamati dari orang-orang  (subjek itu sendiri)”.

Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menghasilkan angka-angka, tetapi menghasilkan data-data deskriptif yang berupa ucapan dan prilaku dari subjek yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, yaitu dalam pandangan fenomenologis menurut Moleong  (1991: 9) berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena fokus penelitian ini lebih sesuai untuk didekatkan pada kualitatif.

2. Penentuan Sampel Penelitian

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snawball sampling. Dalam purposive sampling menurut Sutrisno Hadi (1990: 82) adalah pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkutpaut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumya.

Sedangkan teknik Snawball sampling menurut Dr. Sugiono (2001: 63) adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang bila menggelinding makin lama makin besar.

Prosedur perlaksanaannya adalah memilih informasi yang akan diteliti secara mendata dan disertai waktu penentuan pengumpulan data. Untuk memilih informasi adalah dengan mempertimbangkan siapa yang dipandang paling mengerti terhadap masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil informan sebagai berikut: Kepala Desa, ulama’, guru ngaji, dan keluarga serta tidak menutup kemungkinan dari orang yang dianggap banyak mengerti tentang hal tersebut.      

3. Metode Pengumpulan Data

Yang dimaksud dengan pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data, menghimpun dan memperoleh data yang tepat dan valid.

Seorang peneliti harus cepat memilih dan mancari dimana sumber data berada. Oleh karenanya seorang peneliti harus mempu menentukan dengan cepat dan tepat dimana sumber dapat diperoleh dengan jalan menggunakan metode yang ada. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menghimpun data, antara lain:

a)        Metode Observasi

Menurut (Sukandarumidi, (2002: 69) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselediki.

Mengenai jenis observasi, Sutrisno Hadi (1992: 141) dalam buku metodologi reseach, menyebutkan: 1). Observasi partisipan-non partisipan, 2). Observasi sistemati-non sistematik, 3). Observasi eksperimental-non eksperimental.

1.    Observasi partisipan-non partisipan

Dinamakan observasi partisipasi jika orang yang mengadakan observasi ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang di observasi.

2.    Observasi sistematik-non  sistematik

Yaitu observasi dilakukan dengan cara membuat kerangka yang membuat faktor-faktor yang telah diatur katagorinya terlebih dahulu, dan ciri khusus yang telah diatur dalam katagori-katagori itu.

3.    Observasi eksperimental-non eksperimental

Yaitu suatu observasi yang dilaksanakan oleh seorang peneliti dengan cara ia tiodak terlibat yang diselidiki akan tetapi ia merasa perlu mengendalikan dan mengatur situasi yang ada sehingga reseach dapat tercipta

Adapun jenis observasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi sistematis dengan cara membuat kerangka atau pedoman yang berisi hal-hal yang akan di observasi, dan observasi non partisipan yang mana dalam mencari data peneliti tidak mengambil secara langsung dalam kegiatan responden.

Peneliti menggunakan metode observasi untuk mendapatkan data tentang:

1)   Kondisi objek penelitian.

2)   Letak geografis objek penelitian.

b)        Metode Interview

Metode interview dikenal juga dengan metode wawancara. Metode melengkapi metode observasi yang sebatas pada pengamatan  dan pencatatan. Dalam interview ini dapat ekspresi muka, gerak-gerik tubuh yang dapat di chek dengan pernyataan verbal.

Menurut Arikunto (2002: 132) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoloeh informasi dari terwawancara.

Menurut Arikonto (2002: 132) dalam pelaksanaan metode interview dapat dilaksanakan dengan interview bebas, terpimpin, dan interview bebas terpimpin, yaitu dalam melaksanakan interview pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.



Sementara itu didalam buku prosedur penelitian suatu praktek, Suharsimi Arikunto (1998: 146) juga berpendapat bahwa ditinjau dari pelaksanaannya metode ini dibedakan menjadi: 1). Interview bebas, 2). Interview terpimpin, 3). Interview bebas terpimpin.

Adapun jenis interview yang dipakai dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin artinya pelaksanaan interview dilakukan secara perorangan dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Pada metode interview ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1.  Metode ini bersifat fleksibel, sehingga demikian bahan-bahan dapat dengan mudah diinformasikan dan lebih objektif.

2.  Adanya unsur kekeluargaan sehingga pertanyaan yang diajukan dapat diarahkan dalam permasalahan yang lebih positif dan dinamis.

3.  Bisa berhubungan langsung dengan interviewer sehingga tercipta interaksi lebih komunikatif.

    Metode interview ini dilakukan dengan: Kades, ulama’, guru ngaji, dan keluarga. Dengan maksud untuk memperoleh data tentang:

1)      Sejarah berdirinya Desa

2)      Peranan keluarga sebagai pendidik dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak

c)         Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 135), bahwa: Di dalam mengguankan metode dokumentasi, peneliti meneliti benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Dengan demikian metode dokumentasi adalah untuk mempelajari data-data yang sudah didokumentasikan, seperti buku-buku, arsip, atau dokumen-dokumen yang deperlukan dalam pengumpulan data.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:

1.    Catatan tentang lokasi Desa

2.    Struktur Desa

3.    Jumlah penduduk

4.    Personel perangkat Desa

4. Metode Analisa Data

Adapun yang dimaksud dengan teknik analisa data menurut Moleong (1991: 103) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Teknik analisa data sebagaimana yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman (1992: 16-20) membagi menjadi tiga komponen pokok yaitu: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

1.      Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisa yang memfokuskan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik. Reduksi data dapat berupa singkatan, coding, memusatkan tema, dan menulis memo.

2.      Penyajian Data

Penyajian data dilakukan oleh seorang peneliti dalam rangka untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang data yang ada. Dalam hal ini semua data yang baik, ringkas dan padat akan mempermudah seorang peneliti sendiri misalnya meliputi matrik, gambar/skema, jaringan kerja, tabel.

3.      Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan kegiatan analisa yang penting. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian lain konfigurasi yang utuh. Kesimpulan yang diverifikasikan dapat berupa suatu pengulangan yang ada dalam pikiran peneliti pada waktu menulis atau dengan replikasi.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa data reflektif. Menurut Tim Penyusun STAIN, (2002: 16) analisa data reflektif yaitu kombinasi yang kuat antara berfikir deduktif dan induktif atau dengan mendialogkan data teoritik dengan data empirik.

Adapun data-data yang terkumpul adalah berupa data-data kualitatif, dimana tidak berupa angka-angka tetapi dinyatakan dalam bentuk simbol atau atribut-atribut tertentu, seperti struktur sosial, struktur perkawinan dan lain-lain.

I.         SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam sistematika pembahasan ini dijelaskan kerangka pemikiran dalam penyusunan skripsi ini, yang pembahasannya dibagi dua bahasan yakni pembahasan secara teoritik yang berdasarkan literatur dan bahan acuan sebagai referensi dan pembahasan analisis yang berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh dari lapangan selama pelaksanaan penelitian.

Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dibagi dalam empat bab sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, yang terdiri dari alasan objektif dan alasalan subjektif, penegasan judul, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

Bab II adalah bab yang memuat tentang tinjauan teoritik, yakni kerangka pemikiran secara literatur yang berupa pendapat-pendapat para tokoh yang berhubungan dengan judul. Dalam bab ini kemudian dikemukakan beberapa tinjauan teoritik tentang peranan keluarga  dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak yang meliputi penanaman nilai-nilai akidah, nilai ibadah, dan nilai akhlak.

Bab III membuat pembahasan secara emperis tentang laporan dari hasil yang telah diperoleh dalam pelaksanaan penelitian yang meliputi latar belakang, objek penelitian, peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo serta penyajian data, analisis data serta diskusi dan interpretasi. Bab ini merupakan kajian untuk memaparkan data yang telah diperoleh serta untuk menemukan hasil akhir atau kesimpulan tentang peranan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo.

Bab IV memuat tentang kesimpulan dan hasil penelitian yang berupa kesimpulan, saran-saran, penutup dan juga dilengkapi dengan lampiran-lampiran
 KLIK SKRIPSI LENGKAP TENTANG PERANAN KELUARGA

Baca Selengkapnya ....

NAMA-NAMA ISLAMI

Posted by Sonin Saputra 0 komentar
 DAFTAR NAMA-NAMA ISLAMI UNTUK ANAK LAKI-LAKI
Nama Anak Laki-laki,Nama-Nama Bayi Laki-laki
Pada Postingan sebelumnya kami telah memposting Beberapa Contoh nama-nama Islami untuk anak perempuan. Pada kli ini akan kami posting contoh nama-nama Islami untuk anak laki-laki. Semoga daftar nama dibawah ini sesuai dengan do'a yang kalian harapkan untuk putra-putra saudara,. Akan tetapi Nama-nama dibawah ini masih bersifat nama dalam bentuk satu kata, maka jika anda ingin membuat nama putra anda dua atau tiga kata, bahkan jika lebih maka anda menghubung kata-kata tersebut, jika masih ragu akan artinya bisa langsung bertanya kepada teman-temannya yang bisa berbahasa arab, paling tidak kepada teman anada yang tidak buta bahasa arab (pernah belajar bhs arab), kalau mau bertanya lewat blog ini juga bisa,,, asal sabar untuk menunggu sebab khawatir kami sedang tidak online.

Aamir : Memakmurkan
Aban : Perbuatan yang sangat jelas; Anak Utsman bin Affan
Abbad : Tekun beribadah
Abbas : Singa ; Nama paman Nabi
Azmi : Keteguhan hati

‘Aakif = Beriktikaf
‘Aali = Tinggi
‘Aamir = Memakmurkan
‘Ashim = Menjauhi maksiat
‘Aathif = Belas kasih
‘Aatik = Pemurah, Yang murni
Abadi = Yang Kekal
Aban = Lebih terang, lebih nyata, bersih
‘Abbad = Tekun beribadah
Abbad bin Bisyir = Yang selalu disertai cahaya Alloh, ahli ibadah yg tekun, dermawan, dan mu’min sejati
Abbas = Nama paman Nabi, nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abbasy = Rajin berusaha
‘Abduh = Hamba-Nya, julukan dari Nabi Muhammad SAW
Abdul Alim = Hamba Allah Yang Mengetahui
Abdul Azim = Hamba Allah Yang Agung
Abdul Aziz = Hamba Allah Yang Mulia
Abdul Bari = Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan
Abdul Basit = Hamba Allah Yang Melimpah Nikmat
Abdul Baqi = Hamba Allah Yang Kekal
Abdul Dayyan = Hamba Allah Yang Membalas
Abdul Jabbar = Hamba Allah Yang Tegas
Abdul Jalil = Hamba Allah Yang Mulia
Abdul Jawad = Hamba Allah Yang Pemurah
Abdul Fattah = Hamba Allah Yang Membuka
Abdul Ghafur = Hamba Allah Yang Membuka
Abdul Ghani = Hamba Allah Yang Pengampun
Abdul Hadi = Hamba Allah Yang Kaya
Abdul Hafiz = Hamba Allah Yang Memelihara
Abdul Haiy = Hamba Allah yang Hidup
Abdul Hak = Hamba Allah yang Sebenar
Abdul Hakam = Hamba Allah yang Menghukum
Abdul Hakim = Hamba Allah yang Bijaksana
Abdul Halim = Hamba Allah yang Lemah Lembut
Abdul Hamid = Hamba Allah yang Terpuji
Abdul Hanan = Hamba Allah yang Penyayang
Abdul Ilah = Hamba Allah, hamba Tuhan
Abdul Karim = Hamba Allah yang Pemurah
Abdul Khaliq = Hamba Allah yang Mencipta
Abdullah = Hamba Allah
Abdul Latif = Hamba Allah yang Lemah Lembut
Abdul Majid = Hamba Allah yang Mulia
Abdul Mannan = Hamba Allah yang Memberi Nikmat
Abdul Muhaimin = Hamba Allah yang Berkuasa
Abdul Mu’ati = Hamba Allah yang Memberi
Abdul Mun’im = Hamba Allah yang Memberi Nikmat
Abdul Nasir = Hamba Allah yang Menolong
Abdul Qadir, Abdul Qayyum = Hamba Allah yang Berkuasa
Abdul Qahar = Hamba Allah yang Perkasa
Abdul Rauf = Hamba Allah yang Pengasih
Abdul Rahman = Hamba Allah yang Pemurah
Abdul Rahim = Hamba Allah yang Penyayang
Abdul Rasyid = Hamba Allah yang Bijaksana
Abdul Razak = Hamba Allah yang Memberi Rezeki
Abdul Syakur = Hamba Allah yang Bersyukur
Abdul Samad = Hamba Allah yang Menjadi Tumpuan
Abdul Salam = Hamba Allah yang Penyelamat
Abdul Wafi = Hamba Allah yang Setia
Abdul Wadud = Hamba Allah yang Pengasih
Abdul Wahab = Hamba Allah yang Memberi
Abdul Warith = Hamba Allah yang Mewarisi
Abdul Wahid = Hamba Allah yang Esa
Abhar = Yang bergemerlapan, yang berseri
‘Abid = Yang beribadat, beribadah
Abidin = Yang beribadat
Abrar = Golongan yang berbuat kebajikan
Abrisam = Yang lembut/tampan
Absyar = Bergembira
Abu Bakar = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abu Zar = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abu Samah = Pemaaf, Yang bertoleransi
Abu Wasim = Yang tampan
Adabi = Kesopananku, kesusasteraan
Adam = Nama Nabi, ikutan, teladan
Ad-Daruquthni = Imam perawi hadist
Adham = Yang cantik, tali rantai, peninggalan Kuno
Adi = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Adib = Beradab, sopan, pujangga
‘Adil = Adil
Adlan = Keadilan
‘Adli = Keadilanku, kelurusanku, adil
‘Adnan = Nama org terdahulu
Adwa’ = Cahaya
Afdhol = Lebih Utama, terbaik
Affan = Pendaki, nama ayah Caliph Uthman
Affandi = Gelar bagi orang yang berkedudukan
Afham = Yang pandai
‘Afi = Pemaaf
‘Afif = Punya harga diri
Afiq = Yang mulia
Afkar = Yang bijak
Aflah = Yang beruntung, lebih sukses
Afnan = Kecantikan/seri
Afqar = Fakir
Afsar = Lebih Jelas
Afwu = Pemaaf
Agha = Ketua, pimpinan
Aghna = Berdikari
Ahda = Beroleh petunjuk
Ahlam = Impian, kesabaran
Ahlami = Impianku, kelembutanku
Ahlan = Keselamatan
Ahmad = Terpuji
Ahmas = Yang bersemangat
Ahna = Yang lemah lembut
Ahnaf = Yang berpegang teguh pada ajaran agama, lebih suci ( lurus )
Ahsan = Yang terbaik
Ahwas = Pemberani
Ahwaz = Yang bersungguh-sungguh
Ahza = Yang beruntung
Aibaq = Pesuruh
Aiyub = Nama nabi
Aiman = Yang bertuah, kanan
Aisar = Yang senang, mudah
Aisy = Mewah, kaya raya
Ajad = Berbuat baik
Ajmal = Cantik, molek
Ajwad = Yang lebih pemurah, terbaik
Akalil = Mahkota
Akbar = Yang besar
Akhdan = Sahabat
Akhtar = Yang terpilih
Akid = Yang kuat, teguh, tetap
Akif = Yang menumpukan dirinya pada sesuatu
‘Akif = Beri’tikaf
Akma = Pimpinan
Akmal = Sempurna, sangat pandai
Akram = Yang mulia, Lebih mulia
Akramah = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Akwa = Yang perkasa, kuat
Alamar = Berlapis emas
Alamgir = Penakluk dunia
‘Alauddin = Ketinggian agama, kemuliaan agama
Al Baihaqi = Imam perawi hadist
Al Fatih = awal, pembuka, pertama
Alham = Beroleh ilham
‘Ali = Yang mulia, tinggi kedudukannya
Alif = Kawan rapat
Alim = Yang mengetahui
‘Alim = Berilmu
Aliuddin = Ketinggian agama
Aliyan = Yang tinggi
Allam = Sangat mengetahui
Allamah = Yang berilmu luas
Alma’ = Yang bergemerlapan
Altaf, Althaf = Baik hati, lemah lembut, lebih lembut
Altamis = Panglima, ketua
Alwan = Warna-warni
Alzam = Yang tekun
Amadi = Masa, matlamatku
Amad = Tujuan
Amal = Cita-cita, harapan
Amali = Cita-citaku, harapanku
Amaluddin = Cita-cita agama
Amami = Golonganku
Aman = Sentosa, keamanan
Amanat = Pertaruhan, amanah
Amani = Kesejahteraanku
Amanullah = Keamanan dari Allah
Amar = Yang ramai zuriat
Amili = Yang bekerja
Amin = Yang amanah, yang dipercayai, pemegang amanat
Aminin = Orang-orang yang aman
Aminuddin = Pengamanah agama
Amir = Putera, ketua, pemerintah, penguasa, pemimpin, makmur
Amiruddin = Pembela agama
Amjad = Mulia, soleh, lebih mulia
Amkrun = Orang-orang berkuasa
Ammar = Yang memakmurkan, yang kuat iman, penerang
Amnan = Tempat yang aman, ketenangan
Amni = Keamananku
Amran = Yang memakmurkan
Amrin = Perintah
Amrullah = Perintah Allah
Amrun = Kemakmuranku
Amsyar = Yang cergas
Amzar = Yang mulia
Anaqi = Keindahanku yang menawan hati
Anas = Kemesraan, cinta, kasih, mesra, periang
An’am = Yang diberi nikmat
Andar = Yang berseri
Anjab = Lebih utama dan bernilai
Aniq = Yang kacak lagi menawan hati
Anis = Yang mesra, teman setia, ramah tamah dalam pergaulan
An-Nasa’i = Imam perawi hadist
Anma = Yang maju
Anmar = Air yang bersih
Ansar = Penolong, penyokong
Ansari = Penolongku, penyokongku
Anshar = Kaum Anshar sahabat Nabi SAW
Antar = Berani dalam peperangan, nama pahlawan ksatria Arab
Anwar = Yang bercahaya, lebih bersinar, lebih bersih
Anwari = Cahayaku
‘Aqib = Balasan yang baik
‘Aqil = Yang baik budi, bijaksana, dapat dipercaya, pintar, berakal
Aqlan = Kebijakan
Aqhar = Yang gagah
Aqmar = Putih, cantik
Aqra = Pandai membaca
Arafat = Yang terkenal, kenalan
Arami = Panji-panji
Arfa = Yang tinggi, mulia
Arfan = Mengetahui
Arhab = Memanjakan, lebih lebar dan luas
Arham = Yang mesra
Arib = Yang mahir
‘Arif = Yang bijak, mengetahui, terpelajar, sholih, berwibawa
Ariffin = Yang bijak
‘Ariq = Baik budi, mulia asalnya, bijaksana
Arkam = Yang mulia, lebih mulia
Arkhan = Pondasi
Arman = Harapan, aspirasi
Arqam = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Arsalan = Nama seorang tokoh Islam
Arsyad = Yang sangat cerdik
Arumi = Asal keturunanku
Aryan = Kekuatan penuh
As’ad = Yang berbahagia
Asdaq = Benar
Asfa = Yang suci
Ashmah = Yang berani
Ashraf = Lebih luhur
Asif = Menggambarkan, melukiskan
Asil = Yang mulia, murni, bersih
Asir = Menawan, memikat hati, mempesona
Asjad = Emas, permata
Askari = Tentera
Aslam = Selamat, terkawal, masuk Islam
Aslah = Yang lebih baik
Asmah = Yang pemaaf
Asmai = Hati yang suci
Asmaan = Hati yang suci dan pendapat yang teguh
Asmar = Yang hitam manis
Asna = Yang tinggi, yang bersinar
Asnawi = Yang berseri, gemilang
Asri = Masaku, kemajuanku mengikut masa
Asyari = Perasaanku
Asyiq = Kekasih, pencinta
Asymawi = Pemberianku
Asyraaf = Yang mulia, Asyraf = lebih mulia
Asy’ar = Perasa, jiwa halus
Asyrani = Periang, kemegahanku
Asytar = Yang menawan
Ata = Pemberian, hadiah
Ataullah, Athallah = Karunia Allah
Athar = Suci, bersih
Athari = Yang bersih
‘Athif = Belas kasih
Athmar = Yang berjaya
Aththobarani = Imam perawi hadist
Atif = Belas Kasihan
‘Atik = Pemurah, yang murni
‘Atiq = Ka’bah, yang dimerdekakan
Atmam = Kesempurnaan
At-Tirmidzi = Imam perawi hadist
Atyab = Wangi
‘Aun = Bantuan, pertolongan
Aus = Pemberian
Aufa = Yang setia, lebih tepat
Auni = Ketetapanku
Awam = Yang tangkas
Awad = Gantian, pemberian
Awali = Pedang
Awadullah = Pemberian, gantian dari Allah
Awliya = Kekasih
Awraq = Yang memberi semangat
Awsam = Yang segak
Awuf = Yang wangi
Awwab = Yang banyak bertaubat pada Alloh
Awwadi = Yang bersungguh-sungguh
Awwal = Pandai mentakwil
Awwam = Perenang
Ayadi = Nikmat
Ayaz = Pekerja keras ( Persian )
Ayman = Beruntung, pemegang kendali yang benar
Aysar = Yang mudah
Ayyub = Nama nabi
Azad = Bebas, merdeka
Azam = Keazaman
Azamuddin = Keazaman agama
Azaim = Pelbagai azam
Azbin = Bersih, suci
Azfar = Yang berjaya, yang menang
Azhad = Yang zuhud
Azhar = Yang berseri, yang gemilang, lebih cerah
Azhari = Yang berseri, yang gemilang
Azib = Sabar dan gigih
Azim = Besar
Aziman = Keazaman
Aziz = Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azizi = Kesayanganku, kekasihku
Azizan = Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azka = Semakin maju, suci, bersih
Azman = Cita-cita, tekad
‘Azmi = Cita-citaku, tekadku, keteguhan hati
Azmil = Kawan rapat
Azri = Kekuatanku, penyokongku
Azwar = Rajin ‘
Azza = Perhiasan
‘Azzam = Kebulatan tekad, ziarah/emas
‘Azzan = Nama orang Dahulu

Baadi, Badi = Istimewa
Baahi, Baha = Termegah, terhebat
Baari = Pencipta, salah satu dari nama Alloh
Badar = Bulan penuh, bulan purnama
Badi’ = Indah
Badil = Pengganti
Badiuzzaman = Keindahan semasa
Badran = Bulan penuh (purnama)
Badri = Bulan purnamaku, mempercepat jalannya
Badrulmunir = Bulan bercahaya
Badrun = Bulan purnama
Badruddin = Bulan purnama agama
Badruz Zaman = Bulan purnama bagi jaman
Badrut Tamam = Bulan purnama
Badrut Taman = Bulan purnama yg sempurna
Baghawi = Nisbah
Bahadur = Berani, kuat
Bahauddin = Sinaran/ keindahan agama
Bahi = Indah
Bahij = Yang indah menawan, penggembira
Bahir = Elok, mempesona
Bahjan = Cemerlang
Bahjat = Kegemilangan, gembira, bahagia
Bahlawan = Pendaki gunung
Bahran = Bercahaya
Bahri = Kegemilanganku
Bahruddin = Sinaran agama
Bahzi = Pembelaku
Bais = Tentera
Bakhit = Yang bertuah
Bakhtiar = Yang bahagia
Bakir = Muda, pagi2 benar
Bakizah = Permata
Bakri = Pagi-pagi benar
Baliq = Fasih
Balyan = Nama auliya
Banan = Ujung jari
Banin = Yang bijak, gigih
Baqir = Sangat pandai, terpelajar
Bariq = Bercahaya, kemilau
Bariz = Menonjol
Barra = Yang bersih
Barzun = Utama, berani
Basil = Berani
Basim = Gembira, tersenyum, selalu tersenyum
Basir = Bijak, melihat
Basirun = Yang melihat
Basit = Pereka, pembuat
Baslan = Keberanian
Basri = Penglihatanku
Bassam = Suka tersenyum
Basyar = Pembawa berita baik
Basyarah = Indah
Basyir = Penyampai berita gembira
Basyirun = Yang melihat
Bayiyuddin = Sinaran agama
Bazil = Yang pandai
Bazilin = Yang menyumbang
Bazli = Kebijaksanaanku, kepakaranku
Bilal = Nama sahabat nabi, titisan embun
Biruni = Nama ulama besar
Bisyari = Kegembiraan
Bisyir = Berita gembira
Bisyrun = Berita gembira
Bunyamin = Nama saudara nabi yusuf
Budair = Berjalan cepat
Bukhari = Imam perawi hadist
Buraid = Dingin
Buraidah = Kesejukan
Burhan = Alasan, bukti, dalil, cahaya
Burhanuddin = Dalil/cahaya/ bukti agama
Busairi = Nisbah
Busrain = Kesegaran
Busran = Kabar gembira
Bustani = Tamanku

Dabir = Akar, asli, mutlak
Daffa = Pembela
Dafinah = Kekayaan yang tersembunyi
Dahin = Yang cerdik
Dahlan = Nama belakang ulama
Dailami = Askarku
Da’im = Kekal abadi
Da’in = Da’i, penyeru, pemanggil
Daisam = Lemah lembut
Daiyan = Hakim, pelindung, penjaga
Dalil = Petunjuk, pemimpin, model, teladan
Dana = Cerdas, bijak
Dani = Dekat
Daniyal = Nabi Alloh SWT
Danish = Pengetahuan, bijak
Daris = Pembaca, pelajar
Darul Muqomah = Tempat yg kekal ( surga )
Darwisy = Warak
Dasuqi = Keindahanku, cahayaku
Dawani = Nisbah
Daud = Nama Nabi Alloh SWT
Dhabit = Yang kuat ingatan
Dhafir = Menang
Dhahir = Yang membantu
Dhaifullah = Tamu Allah
Dhamir = Yang langsing
Dhamiri = Jiwaku
Dhiya’ = Cahaya, sinar
Dhiya’Ulhaq = Sina (cahaya) hak, sinaran kebenaran
Dhiya ‘Uddin = Cahaya agama
Dhiya’ur Rahman = Cahaya Yang Maha Pemurah
Dhobith = Cermat, kuat, hakim
Dhoif = Tamu
Dhoifullah = Tamu Alloh
Dhomin = Penjamin
Dhomir = Hati nurani
Dhomiri Fadhil = Hati nurani, yg utama
Dhomrah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Dhori’un = Orang2 yg merendahkan diri, tunduk
Dhowi = Bersinar
Dhu’un = Cahaya terang
Dhukhom = Gemuk
Dhuyuf = Tamu
Difa = Pertahanan
Dika = Ayam jago, jantan
Dika Azhari = Ayam jago, bunga
Din = Agama, kepercayaan
Dini = Agamaku
Din Syamsudin = Matahari agama
Dubies = Nama pahlawan arab
Durrani = Permataku
Durar = Mutiara
Dzahab = Emas
Dzaki = Cerdas, pandai, mudah, faham
Dzakir = Teguh pendirian, baik/kuat harapannya
Dzakka’ = Cerdik
Dzakwan = Harum semerbak, cerdas, jenius
Dzal Aidi = Punya kekuatan
Dzalkifli, Dzulkifli = Yang punya kesanggupan
Dzamar = Nama seorang raja Yaman zaman dahulu
Dzanun = Dzun Nun ( Nabi Yunus as )
Dzatil’imad = Yang punya bangunan2 tinggi
Dziban = Penghalau, yg membantu
Dzikro = Pengajaran, peringatan
Dzil Awtad = Punya pasak2 ( tentara yg banyak )
Dzimar = Kehormatan diri
Dziyab = Memperoleh harta, serbuan
Dzulfiqar = Nama pedang Rasulullah SAW
Dzul Autad = Punya tentara yg banyak
Dzul Fahmi = Punya kefahaman
Dzul Rahman = Yang Maha Pemurah
Dzulfaqor = Nama pedang sahabat Ali bin Abi Thalib

Fadal = Keutamaan
Fadhl = Kebaikan, kelebihan, sisa
Fadhali = Kelebihan, keutamaan
Fadhil = Orang yg berbuat kebaikan, utama, mulia
Fadholi = Kelebihan – keutamaan
Fadhlurrahman = Keutamaan dari Allah, Anugrah Arrahman
Fadi = Penebus
Fadil = Yang mulia, murah hati, yg utama
Fadl = Dermawan, murah hati
Fadlan = Keutamaan
Fadli = Kelebihanku, ihsanku
Fadlin = Keutamaan
Fadlullah = Kelebihan Allah
Faeyza = Sukses, hidupnya meningkat
Fahad = Harimau bintang
Fahd = Harimau
Fahim = Yang faham, memahami, pintar, rajin belajar
Fahmi = Kefahamanku, pemahaman
Fahman = Kefahaman
Fahri = Kebanggaan
Fa’id = Tetap, berhasil, istimewa, sungguh2
Faiq = Tertinggi, utama, terkenal, terkemuka
Fairuz = Batu permata
Faisal, Faishal = Penyelesaian, pemisah antara hak dan batil
Fa’iz = Berjaya, menang
Fa’izin = Orang2 sukses
Fajar = Cahaya putih
Fajari = Waktu fajar
Fakhir = Kebesaran, yang baik, kejayaan
Fakhr Al Din = Kejayaan agama, kemenangan agama
Fakih = Menyenangkan, sedap
Fakhir = Kebesaran, yang baik
Fakhri = Kemegahanku, kebanggaan
Fakhruddin = Kebanggaan agama, keutamaan dari Alloh
Fakhrullah = Kemegahan Allah
Falah = Jaya, sukses, beruntung
Falih = Sukses
Fannani = Seniman
Faqih = Yang mengerti, ahli fiqh, bijaksana
Faraj = Kelonggaran, pelepasan
Farhan = Bergembira
Farhat, Farhun = Kegembiraan
Farid = Istimewa, permata, tiada bandingan, tunggal, permata yang mahal
Fariduddin = Permata agama, keistimewaan
Faris = Yang alim, penunggang kuda, ksatria
Faruq = Pembeda antara benar dan salah
Fasahat = Fasih, lancar
Fasih = Yang fasih
Fathan = Kemenangan, Cerdas
Fathi = Pembuka, kemenanganku
Fathuddin = Pembukaan, kejayaan agama
Fathul Islam = Pembuka, kejayaan Islam
Fathullah = Pembukaan, kejayaan Allah
Fathurrahman = Pembukaan, kejayaan Allah yang pengasih
Fatih = Pembuka, perintis, pemenang, penakluk
Fattah = Penakluk
Fauhad = Anak kecil yang gemuk
Fauzi = Kejayaanku
Fauzan = Kejayaan, kemenangan
Fawwaz = Berjaya
Fayyadh = Murah hati
Fidai = Pengorbanan
Fikri = Fikiranku, pemikir, pemikiranku
Firas = Kecerdikan, tajam pikiran
Firdaus = Nama syurga
Fitri = Semulajadi
Fuad = Hati, jiwa
Fuadi = Jiwaku
Furqan = Bukti, kenyataan, pembeda benar dan salah
Fudail = Kelebihanku, kemuliaan

Gadi = Keberuntunganku
Ghadi = Singa
Ghaffar = Sedia mengampuni, lembut hati
Ghaffur = Pengampun
Ghailan = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Ghaisan = Rupawan
Ghaisani = Cantik dan muda
Ghali = Mahal
Ghalib = Yang menang
Ghanim = Yang mencapai kejayaan
Ghanimi = Kejayaanku
Ghani = Kaya, mewah
Ghassan = Kecantikan dan kelembutan remaja, nama suku arab
Ghaus, Ghauts = Pertolongan
Ghazali = Nama seorang sufi dan filosof muslim
Ghazlan = Tenunan
Ghazi = Pejuang
Ghoits = Hujan
Gholi = Mahal, sesuatu yg bernilai tinggi
Gholib = Pemenang
Ghomid = Pedang dlm sarungnya, nama Kabilah di Hijaz
Ghonam = Penjaga rampasan perang
Ghonim = Yang mendapat keuntungan
Ghosan = Sumber air di padang pasir, usia muda belia
Ghozi = Prajurit di medan perang, bertujuan
Ghufran, Ghufron = Keampunan, pengampunan
Ghulam = Anak muda
Ghulaman Zakiya = Anak muda yg suci
Ghulwani = Keremajaan dan kecerdasan
Ghulan = Remaja
Ghurofan = Tempat2 yg tinggi
Ghusun = Tangkai pohon

Haban Mutarokiba = Butir yg banyak
Habbab = Yang mengasihi
Habib = Kekasih, sayang, dicintai
Habibi = Kesayanganku
Hablan = Yang penuh
Habri = Kegembiraanku
Hadi = Yang memimpin, penunjuk jalan
Hadwan = Ketenangan
Hadrami = Nisbah
Hadad = Dewa Syria yg jantan
Hadari = Maju
Haddad = Lautan
Hadi = Penuntun, seseorang yg religius
Hadif = Yang mempunyai matlamat
Hafidh = Pemelihara, Penghafal
Hafiz = Penjaga, pelindung
Hafizuddin = Pemelihara agama
Hafuza = Pemberi semangat
Haidar = Berani, singa
Haikal = Pokok yang besar dan subur
Hail = Yang disegani
Ha’im = Yang mengelilingi
Haimadi = Pujian agama
Haiman = Yang cinta, asyik, menguasai
Haitham = Yang mudah, singa
Haiyan = Yang hidup
Hajaj = Pelawat
Hajib = Pendinding
Hajid = Yang sholat tahajjud
Hajim = Pelindung
Hajid = Yang sholat malam ( tahajjud )
Hakam = Pengadil
Hakim = Bijaksana
Hakmani = Pengadil
Hamad = Terpuji
Hamas = Berani
Hambali = Pengikut Imam Ahmad bin Hambali
Hamdan = Terpuji, pemuji Alloh
Hamdawi = Yang memuji
Hamdi = Pujianku, pujian
Hamdun = Terpuji, pujian
Hamid = Yang memuji
Hamiduddin = Pujian agama
Hamim = Teman karib
Hamimi = Teman karibku
Hamiz = Cerdik, kuat, tampan
Hamizan = Cerdik, kuat, tampan
Hamlan = Berdiri sendiri
Hammadi = Pemuji
Hammam = Yang mempunyai kemauan keras
Hammani = Pemberi semangat
Hamsyari = Anak jati watan
Hamud = Yang banyak memuji
Hamzah = Kebijaksanaan, nama paman Nabi
Hamzi = Ketegasanku
Hanafi = Kelurusanku, pengikut Imam Abu Hanifah
Hanania = Dikasihi Allah
Hani, Hani’ = Yang mengucapkan selamat
Hanif = Muslim yang teguh, yang lurus, bersih, suci
Hanin = Kesayangan
Hanis = Berani
Hanun = Kesayangan
Hariri = Suteraku, nisbah
Haris = Pengawal, pelindung
Hariz = Pemelihara
Harith = Kuat, berusaha
Harraz = Yang amat warak
Harun = Nama nabi
Harzan = Penjagaan
Hasan = Indah, baik
Hasbi = Yang memadai bagiku
Hasbullah = Jaminan Allah
Hashim = Nama kakek buyut Nabi
Hasib = Berketurunan mulia
Hasif = Kemas, rapi
Hasnain = Dua kebaikan
Hasnun = Yang baik
Hasnawi = Kecantikan
Hassan = Sangat baik, bagus
Hasyiem = Yang bermaruah
Hasyim = Pemurah, yang suka menjamu orang
Hatadi = Keaslianku
Hatim = Pemutus, penentu, murni, yang lurus, benar
Hauzan = Mahluk Manusia
Hawari = Pengikut setia
Hawwari = Penolong, bersih
Hawwas = Yang bersemangat
Haziq = Cerdik, pandai
Hazim = Tegas, cermat, bijak, teliti
Hazmi = Ketegasanku
Hazwan = Pemberianku
Hayfa = Rupawan
Hayyun = Hidup
Helmi = Sabar dan berakal
Hfiy = Yang memuliakan
Hibatullah = Kurnia, anugrah Alloh
Hibban = Ibnu Hibban Pewari Hadist
Hidayat = Petunjuk
Hidawi = Pemberian
Hidayatullah = Petunjuk Allah
Hijazi = Kebersihanku
Hikmat = Hikmat
Hilal = Bulan sabit
Hilman = Kesopanan, kesabaran
Hilmi = Kesopananku, kesabaranku
Himmat = Cita-cita
Hisham = Nama orang Arab populer
Hisyam = Murah hati
Hisyamuddin = Kemurahan agama
Hiwayat = Yang disukai
Hubaib = Kekasih
Hulaif = Yang setia
Hulawi = Yang manis/menarik
Humaidi = Kepujianku
Humam = Maharaja, memiliki jiwa kepahlawanan, dermawan
Humdi = Yang memuji
Husam = Pedang yang tajam
Husain = Elok, cantik, indah, baik
Husaini = Kebaikanku
Husnayan = Kemenangan, syahid
Husni = Indah
Husoin = Benteng pertahanan
Huwaidi = Kembali kepada yang hak
Huzaifah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Huzaiman = Nama sahabat nabi Muhammad SAW

Ibad, Ibaad = Rajin beribadah, hamba-hamba Alloh
Ibkar = Pagi hari
Ibnu = Anak laki2
Ibnu Abbas = Nama sahabat dan paman Nabi Muhammad SAW, ahli tafsir
Ibnu Hajar = Nama ulama penyusun kitab hadits Bulughul Marom
Ibnu Kholdun = Filosof dan sosiolog muslim
Ibrahim = Nama nabi, ayah yg baik
Ibtisam = Senyuman
Idlan = Keadilan
Idraki = Pengetahuanku, kefahamanku
Idris = Nama nabi
Idrus = Singa
Iffat = Kehormatan diri
Iftikhar = Kehormatan, pembawa kehormatan
Iftiqar = Keperluan
Ihsan = Kebaikan
Ihtisyam = Kehebatan
Ijlal = Penghormatan, petunjuk, mulia, terhormat
Ikhlas = Memuliakan
Ikhtiari = Pilihanku
Ikhtiaruddin = Pilihan agama
Ikhwan = Persaudaraan
Ikram = Menghormati
Iktidal = Keadilan
Iktimad = Berserah
Iktisham = Tenaga
Ilham = Ilham, isyarat yang baik
Iliya = Nama nabi
Ilyas = Nama nabi
Ilyasa = Nama nabi
Imadi = Sokonganku
Imaduddin = Tiang agama
Imam = Pemimpin
Iman = Iman, keimanan
Imdad = Tolong, bantu, sokong
Imtiyaz = Pilihan
Imran = Budi bahasa, nama ayahanda Maryam AS
Inas = Kelembutan
Inayat = Pertolongan
Insaf = Kesadaran
Intisar = Kemenangan
Iqbal = Kejayaan, pujangga muslim, kemajuan
Iqtidar = Kekuatan, tenaga
Irfan = Kebijaksanaan, kesyukuran, pengetahuan
Irsyad = Nasihat, panduan, petunjuk
Irsyaduddin = Panduan agama
Is’ad = Beroleh taufiq
Isa = Nabi nabi
Isam = Orang sukses dengan usahanya sendiri
Ishak = Nama nabi
Isham = Maksum
Ishmat = Kekuatan menjauhi maksiat
Iskandar = Nama seorang raja
Islam = Kesejahteraan
Islah = Pembetulan
Isma = Pemelihara
Ismail = Nama nabi
Ismat = Ketulinan, kesucian
‘Ismat = Kekuatan menjauhi maksiat
Israr = Persendirian
Istafa = Pilih, suka
Isyhad = Penyaksian
Isyraf = Pengganti, pengawasan
Isyraq = Memberi sinar
Ithar = Mengasihi orang lain
I’tishom = Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat
Iwadh = Pengganti
Iyad = Sokongan, kekuatan, gunung yang sukar didaki
Izdihar = Perkembangan, kemajuan
Izdiyad = Pertambahan
Izz = Kekuatan
Izzan = Kepatuhan
Izzat = Kemuliaan
Izzudin, Izzuddin = Kemuliaan agama
Izzul Haq = Kemuliaan yang haq, sebenar-benarnya kemuliaan
Izzul Islam = Kemuliaan Islam

Jaad = Sungguh2, dermawan
Jaafar = Anak sungai
Jaballah = Hadiah Allah
Jabalun = Gunung, bukit
Jabir, Jabr = Pemberi kenyamanan, penghibur
Jabil = Yang kreatif
Jabran = Pengganti, pembetul
Jabri = Pertolonganku
Jabrullah = Pertolongan Allah
Jadid = Baru
Jadir = Pemurah
Jadulhaq = Jalan kebenaran
Jaffan = Yang terkawal
Jafin = Yang mengawal
Jafni = Kawalanku dari kejahatan
Jahdi = Kemampuan
Jahid = Yang berusaha
Jahran = Yang tangkas
Jaiz, Ja’iz = Boleh
Jalal = Kemuliaan, keagungan, semarak, cahaya, keindahan
Jalaluddin = Kemulian agama
Jali = Yang nyata
Jalil = Yang mulia
Jalud = Kuat dan sabar
Jamal = Kecantikan, keindahan, cemerlang
Jamali = Kecantikanku
Jamaluddin = Keindahan agama
Jamalullail = Keindahan malam
Jam’an = Kesatuan, 2 pasukan
Jamhari = Kelompok manusia
Jamil = Yang tampan, indah
Jamri = Perhimpunanku
Jamsyir = Kecantikan
Jarir = Tempat bertumpu
Jaris = Karunia Allah
Jarullah = Tetangga Allah
Jasim = Badan, Fisik
Jasir = Keberanian
Jauhar = Permata
Jauhari = Permataku
Jauni = Keputihan, siang
Jauzan = Pertengahan
Jawad, Jawwad = Murah hati, pemurah
Jawahir = Permata
Jazali = Kegembiraanku
Jazil = Besar, banyak
Jazim = Mempastikan
Jazli = Fasih
Jazman = Tekad bulat
Jazmi = Tekad yang kukuh
Jazlan = Gembira, riang
Jazman = Tekad yang kukuh
Jazuli = Nisbah
Jihad, Jihadi = Perjuangan
Jihan = Kemegahan
Jilani = Penyiaranku
Jiratullah = Bantuan Allah
Jiwari = Jaminanku
Jiyad = Yang Baik
Juani = Sinaranku
Jubair = Pertolongan, nama ulama besar
Jubran = Nama sastrawan
Jufri = Keluasan, di tengah
Juhair = Suara Nyaring, Lantang
Juhlan = Yang termulia
Juman = Mutiara
Jumani = Mutiaraku
Junaid = Tentara
Junaidi = Tentaraku
Junaidun = Tentera
Jundi = Prajurit
Juwaidi = Keelokanku

Kaab, Ka’ab = Kemuliaan, terhormat
Kabir = Agung, besar
Kadar = Berkekuatan penuh
Kadhim = Menahan Diri
Kadin = Teman, rekan, kawan
Kahla = Dewasa
Kailani = Nama seorang ulama, nama kitab Shorof
Kafil = Penjamin
Kafila = Saksi
Kalim = Ahli pidato
Kalimatullah = Kalimat Alloh
Kamal = Kesempurnaan
Kamaluddin = Kesempurnaan agama
Kamaruddin = Bulan agama
Kamaruzzaman = Bulan masa
Kamarul Arifin = Bulan orang arif
Kamil = Sempurna
Karami = Kemuliaanku
Karim = Yang mulia
Kariman = Haji dan jihad
Karman = Kemuliaan
Kasir = Melimpah, banyak
Katib = Juru tulis
Kazhim = Menahan diri
Kazim = Penyabar
Khabir = Yang mengetahui dengan sebenarnya, pakar, berpengalaman
Khadim = Sukarelawan
Khairan = Kebaikan
Khairani = Kebaikanku
Khair, Khairi = Kebaikan, kebajikanku
Khairin = Kebaikan
Khairul Anwar = Cahaya yang baik
Khairuddin = Sebaik-baik agama, kebaikan agama
Khairullah = Kebaikan dari Allah
Khairul Amirin = Sebaik-baik pembina
Khairul Anam = Sebaik-baik manusia
Khairul Harisin = Sebaik-baik pengawal
Khairul Ikhwan = Persaudaraan yang baik
Khairun Nas = Sebaik-baik manusia
Khairul Zaman = Sebaik-baik masa
Khaizuran = Ketua, pemimpin
Khalaf = Anak yang baik, pengganti, ulama
Khalas = Yang selamat
Khadhi = Orang yg rendah hati
Khairi Habibullah = Kebaikan, kekasih Alloh
Khairul Anam = Sebaik-baik manusia
Khairul Hadi = Sebaik-baik yang memberi petunjuk
Khairul Jamal = Sebaik-baik keindahan
Khairul Umam = Sebaik-baik umat, nama seorang seniman
Khaldun = Kekal, nama seorang ahli sejarah
Khalid (Abd) = Yang kekal
Khalil = Sahabat, Kesayangan
Khalifah = Pengganti, wakil
Khalili = Sahabat
Khalis, Khalish = Suci, ikhlas, murni
Khallad = Yang kekal
Khan = Ketua, pemimpin
Khasyi = Orang yg khusu’ dlm sholat
Khattab, Khatthab, Khatib, Khathib = Ahli pidato
Khawatim = Akhir, cincin
Khayam = Pembuat khemah
Khayru = Lebih baik
Khazin = Penyimpan harta negara, bendahara
Khazindar = Penjaga kekayaan
Khidir = Nama nabi, orang shaleh kawan Nabi Musa AS
Khilfi = Pengganti
Khithoba = Berbicara
Khiyar = Pilihan terbaik
Khobir = Yang mengetahui dengan sebenarnya, ahli mengetahui
Khosyi = Orang yang khusyu’ dalam shalat
Khodhi’ = Orang yang rendah hati
Khodim = Jejaka
Khofiqur Ruh = Yang menarik hati
Khoir = Baik, lebih baik
Khoiri, Khoiron = Kebaikan
Khoir Sholih = Baik, sholih
Khoiruddin = Yang baik agamanya
Khoirul Anam = Sebaik-baik makhluk
Khoirullah = Kebaikan dari Alloh
Khoirun Maqoma = Lebih baik tempat tinggalnya
Khoirun Marodda = Lebih baik kesudahannya
Khoirun Nuzula = Hidangan yg lebih baik
Khola’ifal Ardhi = Penguasa-penguasa di muka bumi
Khorulfashilin = Pemberi keputusan yang baik
Khozin = Penyimpan harta
Khuararizmi = Nisbah
Khudari = Nisbah
Khumaini = Pandangan yang jauh
Khursyid = Matahari
Khuwailid = Kekal
Kiram = Mulia
Kiraman = Mulia

Labib = Cerdik, munasabah, bijaksana, cerdas
Labid = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Lahmuddin = Kekuatan agama
La’iq = Yang layak
Lais = Berani
Lamani = Kegemilanganku
Lamih = Mengkilat
Lami’ = Mengkilat
Lamin = Kepercayaan
Lathif = Halus budi, sopan
Latif = Lembut, bersopan
Lazim, Lazman = Tetap
Liaqat = Kebolehan, keupayaan
Libasut Taqwa = Pakaian taqwa
Lisana Shidqin = Buah tutur yang baik
Liwauddin = Panji agama
Liwaun Nasari = Panji kemenangan
Lizam = Yang mendiami
Lu’ay = Nama seorang datuk Nabi Muhammad SAW
Lubaid = Yang kaya
Lubawi = Yang pintar
Lujain, Lujaini = Keputihan, perak
Lukman, Luqman = Nama nabi, bijaksana, jalan yg jelas
Luqmanul Hakim = Luqman yang bijaksana
Lutfan = Lemah lembut
Luthfi = Keramah-tamahan
Luthfi Hamid = Keramah-tamahan yang terpuji
Luthfi Yazid = Keramah-tamahan, bertambah
Lutfi = Kehalusanku, lembut
Lutfilah = Taufik Allah
Lutfil Hadi = Taufik Allah Yang Hadi
Lutfir Rahman = Pertolongan Allah
Luth = Nama nabi
Luzman = Tetap

Ma’ayisy = Penghidupan, keperluan2 hidup
Maajid = Mulia
Maalik = Yang memiliki
Maamar = Kemakmuran
Maarif = Kecantikan, pengetahuan
Maasyir = Pandai bergaul
Mabruk = Yang diberkati
Mabrur = Membuat kebajikan
Madani = Kemajuan
Mahadhir = Menulis kebaikan
Mahasin = Kebaikan
Mahamid = Pujian, terpuji
Mahbub = Dikasihi, disukai, dicintai
Mahdi = Yang mendapat hidayah
Mahfuz = Terpelihara
Mahir = Pakar
Mahmud = Terpuji
Mahran = Kebijaksanaan
Mahrus = Yang dijaga
Mahzuz = Bernasib baik
Ma’in = Air mengakir yg sangat jernih
Maisur = Yang senang
Majad = Kemuliaan
Majdi = Kemuliaanku, kemuliaan
Majduddin = Kemuliaan agama
Majid = Dihormati
Makarim = Kemuliaan
Makhlad = Yang kekal
Makhluf = Maju
Ma’mun = Aman, yg dapat dipercaya
Malazi = Tempat perlindungan
Ma’lum = Yang diketahui
Mamduh = Terpuji
Manaf = Ketinggian, kenaikan
Manan = Pemurah
Mansur = Pemenang, yang mendapat pertolongan
Manzur = Yang boleh diterima, dipersetujui
Maqbul = Diterima, dipersetujui
Mar’ie = Terpelihara
Marjan = Batu karang
Marzuq = Yang mendapat rezeki
Marzuqi = Rezekiku
Marwan = Urusan yang lurus, seorang Khalifah dari Bani Umayyah
Masrur = Yang riang, suka
Masyhur = Kesohor
Masykur = Yang bersyukur
Mas’ud = Bertuah, bahagia
Masyhad = Kesaksian
Masyahadi = Persaksianku, tuntutanku
Masyruh = Lapang dada
Masun = Yang terpelihara
Matlub = Cita-cita
Maula = Pemimpin
Maulawi = Yang berzuhud (Maulana)
Mawardi = Nisbah, air mawarku
Mazhud = Yang zuhud
Maziz = Mulia
Miftah = Pembuka, perintis
Mifzal = Teramat mulia
Mikbad = Ibadah
Mikdam = Berani
Mikyad = Yang bertaubat
Minhaj = Acara, biasa
Mirza = Anak yang baik
Misbah = Pelita, cahaya
Mizwar = Rajin berkunjung
Muammar = Panjang umur
Muawiyah = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Muayyad = Kuat, menang
Muaz = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Muazzam = Dihormati, disanjungi
Mubarak = Yang diberkahi
Mubasyir = Pembawa petanda yang baik
Mubin = Sinar, jernih
Mudrik = Berakal, memahami
Mughis = Penolong
Muhaimin = Yang memelihara dan mengawal
Muhajir = Yang berhijrah
Muhammad = Yang terpuji, di rahmati
Muharram = Bulan Muharram
Muhazzab = Terdidik
Muhibbuddin = Pengasih agama
Muhsin = Yang berbuat kebaikan
Muhib = Kekasih, peminat
Muhtadi = Beroleh hidayah
Muhyiddin = Yang menghidupkan agama
Muinuddin = Pembela agama
Muizzuddin = Penyokong agama
Mujahid = Pejuang Islam
Mujib = Penyahut
Mujibuddin = Penyahut agama
Mujibur = Penyahut seruan Allah Yang Maha Pengasih
Mujtaba = Yang terpilih
Muktasim = Terjaga
Mukhtar = Terpilih
Mukti = Pemberani
Mu’min = Seorang yang beriman
Mulhim = Pemberi inspirasi
Munabbih = Pemberi peringatan
Muntasir = Pemenang
Munawwar = Berkilau
Munawwir = Bersinar
Munir = Yang menerangi
Munsif = Adil, bijaksana, jujur
Muntazar = Yang diawasi
Munzir = Yang memberi amaran
Muqtadir = Yang berkemampuan
Muqri = Ahli ibadat
Murad = Keinginan, cita, tujuan, maksud
Muradi = Harapanku
Mursil = Wakil
Mursyid = Pembimbing, guru, pemberi petunjuk
Murtadho = Diridhoi
Mus’ab = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Musa = Nama nabi
Mus’ad = Yang bahagia
Musaid = Penolong
Musawi = Yang adil
Musayyad = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Muslih = Yang membaiki, membuat perubahan
Muslihin = Yang memulihkan
Muslihuddin = Pemulih agama
Muslim = Menyerah diri kepada Allah
Mustafa, Mushthafa = Terpilih
Mustaqim = Yang lurus
Musyrif = Tinggi, pengawas
Mutalib = Yang menuntut dari masa ke semasa
Muwaffaq = Untung
Muzaffar = Kemenangan

Qabus = Orang yg gagah, tampan dan baik kulitnya
Qa’id = Pemimpin
Qadir = Kemampuan
Qaiser = Raja
Qani’ = Puas
Qarin = Yang dekat, teman
Qashid = Yang menuju pd kemudahan
Qasim = Orang yg memberi
Qaulalhaq = Perkataan yang benar
Qiyaman = Pokok kehidupan
Qobus = Lelaki berwajah tampan
Qoid, Qo’id = Pemimpin
Qosim = Ganteng, yang membagi
Qosiim = Yang molek, bagian
Qudamah = Lama, dahulu
Quraisy = Suku bangsa arab asal Rasulullah SAW
Qushayyi = Jauh pemikirannya, nama nenek moyang Nabi
Quthb, Qutub = Pemimpin, kutub

Rabah = Usaha, keuntungan
Rafaat = Sangat lembut, cinta
Rabbani = Arif dan soleh
Rabbi’ = Musim semi
Rabiti = Yang zahid
Raidi = Pelopor
Radi = Yang ridha
Rafa = Bahagia
Rafi, Rafi’ = Tinggi derajatnya
Rafidan = Sungai Dajlah dan Furat
Rafid = Penolong, pengawal, pemberi
Rafie = Tinggi dan mulia
Rafiq = Pendamping
Rafiqi = Pendampingku
Rafiqin = Pendamping
Rafiuddin = Pendukung agama
Raghib = Yang menyukai
Rahimi = Kesayanganku
Rahman = Pemurah
Rahmani = Kesayanganku
Rahmi = Belas kasih
Rahmuni = Yang penyayang
Rahmat = Rahmat, belas kasihan
Rahmatullah = Rahmat Allah
Raid = Perintis, ketua, pemimpin
Raihan = Bunga surga, tumbuhan yg harum
Raimi = Keutamaanku
Raif = Pengasih
Rais = Ketua
Raiyan = Yang puas
Raja’ = Harapan
Rajab = Bulan Rajab
Rajauddin = Harapan agama
Rajaie = Harapanku
Rajih = Timbangan yang mantap
Rakha = Berkehidupan enak
Rakin = Dihormati
Ramadhan = Bulan Ramadhan
Rami = Penuh kasih
Ramli = Penelitianku
Raihan = Wangi, harum
Ramzi = Lambangku
Rana, Rania = Kesukaan, kesenangan
Raqilla = Yang selalu berbuat kebajikan
Rashad = Kedewasaan, berperasaan baik
Rashin = Yang bagus, yang tetap
Rasin = Yang mantap
Rasmi = Yang rasmi, lukisanku
Rasuli = Wakilku, utusanku
Rasyad = Memperoleh petunjuk
Rasydan = Mendapat petunjuk
Rasyid = Petunjuk, cerdas, mendapat petunjuk
Rauf = Pengasuh, bermurah hati
Rauhillah = Rahmat Alloh
Rawi = Tubuh serta akal yang sihat
Raqib = Penjaga, pengawal
Rawiyani = Keindahanku
Razi = Nisbah
Razin = Berakhlak, serius dlm perilaku
Raziq (Abd) = Hamba yang murah rezeki
Riyad = Taman yang subur makmur
Rida = Keredhaan
Ridauddin = Keridhaan agama
Ridha = Kepuasan hati, ridho
Ridwan = Keridhaan
Ridhwan = Keridhoan Allah
Riffat = Pangkat yang tinggi
Rifai = Yang tinggi dan mulia
Rif’at = Ketinggian
Rifid = Penolong
Rifqi = Lemah lembut, kawan pendamping
Riman = Kijang
Riyadh = Taman
Rizqullah = Rejeki dari Alloh
Ruknuddin = Sendi agama
Ruslan = Wakil, penyampai
Rusli = Wakilku
Rustam = Berani, kuat
Rusydi = Kecerdikanku, penunjuk jalan lurus
Rusyaidi = Yang cerdik
Rusydan = Petunjuk
Rusyduddin = Kelurusan agama
Ruwaidi = Angin sepoi-sepoi
Ruzain = Tempat ketenteramanku

Sa’adah = Kebahagiaan
Saadan = Kebahagiaan
Saad = Bahagia
Saaduddin = Agama yang membahagiakan
Saadi = Kebahagiaanku
Sa’airollah = Syiar2 Alloh
Sabalik = Sepotong emas, perak
Sab’atuabhur = 7 laut
Sabikah = Penambang emas, nama sahabat Nabi SAW
Sa’danah = Burung merpati, kebahagiaan
Sa’di = Bahagia
Sa’diyah = Kebahagiaan
Sa’dun = Kebahagian
Sabahi = Ketua pejuang
Sabiq = Yang mendahului
Sabiq = Yang mengalahkan, Yang mendahului
Sabil = Jalan
Sabit = Yang baik, pemurah
Sabir = Yang sabar
Sabqi = Keutamaanku
Sabran = Kesabaran
Sabri = Kesabaranku
Sadad = Kejujuranku, bertindak tepat
Sadat = Pimpinan
Saddam = Pemberontak
Sa’di = Bahagia
Sadid = Benar, tepat
Sadiq = Yang benar, jujur, berkata sesuai kenyataan
Sadruddin = Pemimpin agama
Sa’dun = Bahagia
Safaraz = Dihormati
Safiy = Yang bersih dan jujur
Safiuddin = Kesucian agama
Safir = Wakil, duta besar
Safwan = Bersih, ikhlas, nama populer orang Arab
Saghir = Yang mengikut
Sahar = Akhir malam sebelum fajar
Sahil = Mudah, senang
Sahlan = Mudah, senang
Sahnon = Kehalusan
Sahli = Kemudahanku
Sa’i = Yang berjalan cepat, yang berusaha
Said = Bahagia
Sa’ud = Bahagia
Saidun = Yang berbahagia
Saif = Pedang
Saifuddin = Pedang agama
Saiful Islam = Pedang Islam
Saifullah = Pedang Allah
Sa’ihat = Yang berpuasa
Sajid = Orang yang sujud
Sakhawi = Kemurahan hati
Sakinah = Ketenangan, ketentraman
Salam = Keselamatan, keamanan
Salamat = Kesejahteraan
Salim = Selamat, terkawal
Saliman = Kesejahteraan
Salman = Selamat, terkawal
Salahuddin = Kebaikan agama
Salam = Kesejahteraan, keselamatan, keamanan
Samad = Serba baik
Samah = Toleransi
Samhari = Lembing yang keras
Sami = Tinggi kedudukannya
Samih = Pemaaf, pemurah, lemah lembut, toleran
Samir, Samirah = Penghibur, teman ngobrol
Samran = Pertolongan
Sama’an = Yang patuh
Samir = Penghibur, teman ngobrol
Sam’un = Pendengaran
Sanad = Tempat bergantung
Sanim = Yang derajatnya tinggi
Saniy = Yang tinggi, mulia
Sarah = Istri Nabi Ibrahim as
Sarhan = Kemudahan
Sarwan = Mempunyai kemuliaan dan kemurahan
Satir = Orang yang menutupi Aib dan dosa
Sattar = Menutup cela, aib
Sa’ud = Bahagia
Sayid = Tuan, kepala kaum, pemimpin
Shabhi = Pagi hari
Shabih = Bagus
Shabir, Shabur = Penyabar
Shabri = Sabar
Shaddam = Benturan
Shadiq = Benar, jujur
Shafar = Bulan Safar
Shafi = Jernih
Shafiy = Tenteram suci
Shafwan = Teman akrab, cinta ikhlas
Shahib = Teman
Shaib = Tepat mengenai sasaran
Shalah = Perbaikan, kebaikan
Shalahuddin = Kebaikan agama
Shalih = Baik
Sharaf = Kehormatan
Sharim = Berani, pedang tajam
Shibghotallah = Fitrah ALloh
Shiddiqin = Orang2 yg benar dlm ucapan dan perbuatan
Shidiq = Selalu membenarkan, julukan utk sahabat Abu Bakar
Shidqi, Shidqie = Benar, jujur
Shobhi = Pagi hari
Shobir = Penyabar
Shodiq = Benar, Jujur
Shofi = Jernih
Shohib = Teman
Shoib = Tepat mengenai sasaran
Shorim = Berani, Pedang Tajam, Singa
Shakil = Indah
Shalah = Perbaikan, kebaikan
Shaleh = Baik
Shiddiq = Membenarkan
Shidqi = Benar, Jujur
Shofwan = Teman akrab, cinta ikhlas
Siddiq = Yang membenarkan
Sidqi = Kebenaranku
Silmi = Kedamaianku
Sinwan = Kembar
Siraj = Pelita, lampu
Sirajuddin = Pelita agama
Sirhan = Berani, singa
Sirin = Nama seorang tabi’ie
Soleh = Yang baik
Solihin = Yang baik
Solihan = Yang baik
Subhi = Subuh
Su’da = Bahagia
Sufyan = Nama sahabat nabi Muhammad SAW, nama tokoh ulama
Suhaib = Kemerah-meraha
Suhail = Senang, mudah
Suhaili = Kemudahanku
Sukainah = Tenang, tentram
Sulaim = Sejahtera
Sulaiman = Nama nabi, sejahtera
Sulaimi = Kesejahteraanku
Sulhidar = Bersenjata
Sulaimah = Selamat
Sulwan = Kepuasan
Sulthan = Suktan, bukti yang kuat
Sunbul = Tangkai, Nama Binatang
Sunni = Penganut ajaran sunah nabi saw
Surur = Kegembiraan
Suud = Bahagia
Suwadi = Rahasiaku
Suhaid = Lembut, tampan
Sufi = Ahli tasawuf
Sulthan = Sultan, Bukti yang kuat
Sya’a'irillah = Syi’ar2 Alloh
Sya’ban = Bulan Sya’ban
Syabibi = Berusia antara 15 dan 30 tahun
Syabil = Bintang
Syaddad = Yang perkasa
Syadi = Pandai bersyair dan bernyanyi
Syafaat = Pembelaan, pertolongan
Syafi = Penyembuh
Syafii = Penganut Imam Syafii
Syafiq = Penyayang, belas kasih
Syafi’ = Memberi syafa’at
Syahid = Mati Syahid
Syahin = Burung yang panjang sayapnya
Syahir = Terkenal
Syahiran = Terkenal
Syahabuddin = Bintang agama
Syahid = Mati syahid
Syahin = Tiang neraca
Syahmi = Mulia, berani, bijak
Syaiban = Mendung bersalju
Syakib = Nama tokoh muslim
Syakir = Bersyukur, pengenang budi
Syalia = Penghibur hati
Syamil = Menyeluruh
Syamini = Keharuman yang tinggi
Syamlan = Memilih kurma yang masak
Syammas = Pelayan ibadah
Syamsi = Matahariku
Syamsir = Pedang
Syamsul Bahri = Matahari lautan
Syamsulhadi = Matahari petunjuk
Syamsuddin = Matahari agama
Syamsuzaman = Matahari/ pelita masa
Syaraf = Kemuliaan
Syarafat = Harga diri
Syarafuddin = Yang mulia agamanya
Syarahil = Nama khabilah
Syarbini = Nama Pohon, Nama Ulama Besar
Sya’rani = Nisbah Syukran = Kesyukuran
Syarif = Dipuji, mulia
Syarifuddin = Kemuliaan agama
Syaukat = Kekuasaan
Syauqi = Rinduku
Syawal = Bulan syawal
Syazani = Kecergasanku
Syazwan = Haruman kasturi
Syazwi = Keharumanku
Syihab = Pecahan bintang, meteor
Syihabuddin = Bintang agama
Syuaib = Nama nabi
Syu’bah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Syubli = Anak singa
Syuja’ = Pemberani
Syukri = Kesyukuran
Syukur = Kesyukuran
Syuruq = Terbitnya matahari
Syuwari = Kecantikanku

Tabari = Nama ulama
Taba’un = Yang menurut
Tabi’un = Yang mengikut
Tabrani = Nama ulama
Tadwin = Pencatatan
Taha = Tertentu, nama nabi
Tahir = Yang bersih dan murni
Tahsin = Menghiasi, perbaikan
Tahfiz = Usaha menghafaz
Taib = Yang baik
Ta’ib = Yang bertaubat
Ta’iq = Yang rindu
Taisir = Memudahkan, kemudahan
Tafhim = Usaha memahami
Tahzir = Usaha memberi peringatan
Tajuddin = Mahkota agama
Tajuzzaman = Mahkota masa
Tal’ah = Tampil, maju
Talal = Keindahan
Tal’at = Ketinggian
Talhah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Talib = Penuntut
Talitha = Gadis muda belia
Tamam = Kesempurnaan, sempurna
Tamim = Kejadian sempurna, orang yang kuat
Tamrin = latihan, pembiasaan
Tamamul Qamar = Bulan purnama
Taqi = Bertakwa
Taqiuddin = Bertaqwa untuk agama, takwa dalam agama
Taqris = Berperisa
Tarif = Istimewa
Tariq = Bintang subuh, pengetuk hati
Tasnif = Mengarang
Tasnim = Air terjun dalam syurga
Taufiq = Pertolongan, petunjuk
Taufiq Alhakim = Taufiq (Allah) yang Hakim (bijaksana)
Taufiq Arrahman = Taufiq (Allah) Maha Pengasih
Taufiqillah = Petunjuk Allah
Tauhid = Kemurnian Iman ( Keesaan Allah )
Tauqan = Kemampuan hati
Tawadu = Merendah hati
Ta’wilul Ahadits = Tabir mimpi
Thabit = Yang tabah
Thabrani = Nama periwayat hadits
Thabrani Ismail = Nama periwayat hadits
Thaha = Dua huruf permulaan surat
Thahir = Bersih, Suci
Thalal = Keindahan, Keadaan yang baik
Thalib = Penuntut Ilmu, Yang Mencari
Thamin = Yang tinggi nilainya
Thamir = Berjaya, berbuah
Thaqif = Bijak dan cepat faham
Tharwan, Tharwat = Kekayaan
Thauri = Revolusi
Thifal = Lembut
Thilal = Embun, hujan gerimis
Thin Lazib = Tanah liat
Tho’il = Kemampuan
Thomi = Tinggi
Thoriq = Orang yang mengetuk malam hari
Thoyyib = Baik
Thubat = Pahlawan
Thufail = Lembut, Halus
Tijani = Mahkota
Tsab = Tetap, lurus, tak goyah
Tsabat = Keteguhan hati, ketetapan
Tsabit = Yang tetap
Tsa’ir = Pemberontak
Tsamarun = Buah
Tsamin = Berharga mahal, tinggi harganya
Tsamud Kaum Nabi Shaleh as
Tsauban = Kembali berkumpul
Tsaqib = Jitu
Tsawab = Pahala
Tufail = Pengantara, gaya yang menarik

Ubadah = Sahabat nabi Muhammad SAW, tekun beribadah
Ubaid = Hamba, sahabat nabi Muhammad SAW
Ubaidan = Penyembahan
Ubaidullah = Hamba Allah
Ubbad = Banyak ibadat
Ujab = Keajaiban
Ujum = Benteng pertahanan
Ukasyah = Sahabat nabi Muhammad SAW, laba-laba
Ukail = Pintar, pandai
Ulil Aidi = Yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar
Ulil Amri = Pemerintah, pemimpin, ulama
Ulul Albab = Orang-orang yang berakal, para cendikiawan
Ulul Arham = Orang-orang yang punya hubungan darah
Ulul Azmi = Orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
Ulul Fadhli = Orang-orang yang mempunyai kelebihan
Ulwan = Ketinggian, tinggi, jelas
Umar = Yang memakmurkan
Umair = Maju
‘Umair = Nama orang dahulu
Umaiyah = Sahabat Nabi Muhammad SAW
Umran = Kemakmuran
Umron = Pembangunan, ramai penduduk
Urwah = Singa
Usaid = Berani, singa
Usaimin = Dari Uthman
Ushaim = Memelihara dari keburukan
Usyair = Kawan, suami
Utaibah Persimpangan lembah
Uthman = Rajin dan gigih
Utbah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uwais = Pemberian
Uwamir = Nama Orang dahulu
Uzair Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uzzam = Singa

Waazin = Pengajaran
Wa’adi = Janjiku
Wabil = Pemurah, hujan lebat
Wadhoh = Wajahnya bagus, kulit putih
Wadi, Wadi’ = Aman, tenteram, tenang
Wadihan = Cantik
Wadud = Penyayang, cinta, dicintai
Wafdan = Perutusan yg terhormat
Wafi = Sempurna
Wafid = Tamu
Wafiq = Berjaya
Wafir = Lengkap – banyak kebaikannya
Wafiuddin = Setia pada agama
Wafiy = Setia, jujur
Wafri = Kekayaanku, keluasanku
Wahab = Pemberian
Wahib = Pemberi
Wahid = Tunggal, sendirian
Wahiduddin = Terulung pada agamanya
Wahiduz Zaman = Terulung pada zamannya
Wahnan = Mudah, senang
Wail, Wa’il = Perteduhan, perlindungan, yang kembali (berlindung) kepada Allah
Waiz = Penasihat, mubaligh
Wajdi = Kesayanganku, cinta, gembira, kaya, kuasa
Wajih = Orang yang berkedudukan
Wajihuddin = Yang terkemuka dalam agama
Waldan = Anak baik
Wali = Kekasih, pelindung
Walid = Kelahiran, yang dilahirkan
Waliuddin = Pembela dan pemelihara agama
Waqar = Ketenangan dan sopan santun
Waqur = Ketenangan dan kesopanan
Waqqas = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Waqiuddin = Pemelihara agama
Wardi = Bunga mawarku
Warid = Berani
Waris = Pewaris
Washif = Punya Sifat tertentu
Washil = Menyambung hubungan kekeluargaan
Wasil = Penghubung silaturrahim
Wasim = Rupawan
Wathiq = Yang berkeyakinan
Wazien = Pendapat yang kukuh
Wazif = Yang tekun, gigih
Wazir = Menteri, yang berkuasa
Wazni = Yang menimbang secara adil
Widad = Cinta, cita-cita
Wijdan = Sanubari, hati
Wisam = Pertanda, bintang kehormatan, medali

Yaala = Kemuliaan, tinggi
Yaaqub = Nama nabi
Yaarub = Mahir bahasa arab
Yaasir = Orang yang mudah
Yafi’ = Mulia, dihormati, tinggi
Yahya = Nama nabi, yang hidup
Yajri = Mengalir, berlari
Yakut = Permata
Yamin = Yang berkat
Yaqzan = Yang berwaspada
Yaqin = Penuh keyakinan
Ya’rub = Berbicara dgn bahasa Arab
Yaasiin = Ayat pertama surat yaasiin
Yasin = Nama nabi
Yasir = Yang senang
Yaslam = Yang selamat, berserah
Yassaar = Kekayaan, kemewahan
Ya’sub = Pemimpin kaum
Yasykur = Bersyukur
Yatim = Yang sangat berharga, tidak bandingannya
Yawar = Pengawal peribadi
Yazdan = Belas kasihan
Yazid = Berkat, bertambah, lebih
Yunan = Nama ulama
Yunus = Nama nabi
Yusri = Kesenanganku
Yusron = Kemudahaan
Yusuf = Nama Nabi

Zaalan = Rajin, giat
Zaafarani = Harum, wangi
Zabad = Keharuman kasturi
Zabadi = Keharumanku
Zabarjad = Batu permata seperti zamrud
Zabdan = Pemberian
Zabidi = Yang memberi
Zabir = Pintar, kuat
Zabran = Kuat, mampu
Zafar = Kemenangan/kejayaan
Zafir = Yang berjasa
Zafran = Kejayaan
Zafri = Kemenanganku
Zahab = Emas
Zahabi = Keemasan
Zahar = Sangat bergemerlapan
Zahid, Zahidi = Yang menjauhkan diri dari kemewahan, rendah hati
Zahil = Yang tenang
Zahin = Yang cerdik
Zahir = Yang cantik, berseri, cemerlang, warna cerah
Zahirul Haq = Pendukung Hak
Zahiruddin = Pembela agama
Zahran = Bunga, Keindahan, berseri, cantik
Zahwan = Sedap dipandang
Zaid = Pertambahan, kelebihan
Zaidan, Zaidun, Zaidi = Tambahan, kelebihan
Zaim, Za’im = Pemimpin
Za’im Sa’id = Bertanggungjawab, bahagia
Za’im Ukhrowi = Pemimpin akhirat
Zain, Zaini, Zainun = Bagus, perhiasan, perhiasanku
Zainuddin = Perhiasan agama
Zainul Abidin = Perhiasan orang beribadat
Zainul Ariffin = Perhiasan orang arif
Zainul Muttaqin = Perhiasan orang bertakwa
Zaiyani = Hiasanku
Zakaria = Nama nabi
Zaki = Yang cerdik, harum, suci, tumbuh dengan baik, bersih
Zakir = Yang mengenang, berzikir
Zakur = Yang kuat ingatan
Zakwan = Yang cerdik, yang harum
Zaman = Nasib
Zamanat = Yang dijamin
Zamil = Teman, kawan
Zamir = Suara hati, anak kecil yang cantik
Zamri = Kecantikanku
Zamzam = Air zamzam
Zanjabil = Susu jahe hidangan di surga
Zaqhlul = Nama tokoh Mesir
Zar’ah = Tanaman
Zarif = Periang, berjenaka
Zawawi = Himpunan kebaikan
Zawwar = Banyak ziarah
Zawir = Ketua, pemimpin
Zayan = Yang cantik
Zayani = Kecantikanku
Zayyad = Semakin bertambah
Ziad = Nama populer orang Arab
Zihni = Kefahamanku, kekuatan akalku
Zikri = Ingatanku, kenanganku
Zimam = Yang utama, pemimpin
Ziqri = Terpuji, Yang Memuji Allah
Ziyad = Pertambahan, kelebihan
Zubaidi = Pilihanku yang terbaik
Zubari = Gagah perkasa, pintar
Zufar = Singa, pemberani, pemurah
Zuhair = Yang tenang, bercahaya, keindahaan
Zuhairi = Yang berseri
Zuhdi = Zuhud, rendah hati, tidak rakus dunia
Zuhri = Kecantikanku
Zuhaily = Yang tenang
Zuhnun = Yang cerdik
Zulfadhli = Yang mempunyai kelebihan
Zulfan = Taman
Zulfaqar = Nama pedang Nabi Muhammad SAW
Zumar = Anak kecil yang cantik


Demikian,,, selamat mendapatkan Putra sebagai calon penerusnya dakwahnya, semoga menjadi anak sholeh.,,,, amin.... ,

Baca Juga: Nama-nama Bayi Perempuan

Baca Selengkapnya ....

Social Bookmark

Persingkat URL Anda

Enter a long URL to make tiny:
mtsmustaqim.blogspot.com-Google pagerank,alexa rank,Competitor