NASIB GURU HONORER SWASTA DI SUMSEL

Posted by Sonin Saputra 0 komentar
DIKATAKAN OLEH SRIPOKU.COM Pada tanggal 22 Juli 2010, bahwa MUSIRAWAS- Nasib guru honor di Sumsel kian tak menentu. Ditengah beban biaya kehidupan yang terus melambung, makin tak sebanding dengan honor yang mereka terima. Sehingga tak jarang, banyak guru honor yang merangkap berprofesi sampingan untuk menambah pemasukan keluarga.
Ketua Umum Ikatan Guru Honor (IKGH) Sumsel, Drs A Nasution mengatakan, pendapatan guru honor sangat minim. Ia mencontohkan, bagi guru yang hanya bertugas mengajar saja, maka dalam satu bulan hanya mendapatkan honor sebesar Rp 300 ribu. “Jika merangkap sebagai wali kelas, ada penambahan tapi tidak
memadai. Karena itu, banyak kawan-kawan guru honor yang kerja sambilan atau malah beralih profesi tidak lagi mengajar, misalnya jadi tukang ojek, buka warung kecil-kecilan atau pekerjaan lainnya,” katanya.
Disebutkan, selain kerja sambilan, banyak guru honor yang mengajar dibeberapa sekolah, untuk menambah pemasukan. Namun tentu saja dengan mengajar dibeberapa sekolah tersebut, mereka harus kerja keras, dan
sedikit sekali waktu untuk istirahat atau berkumpul bersama keluarga. “Kalau mengajar dibanyak tempat, pergi pagi pulang malam. Begitu terus setiap hari. Memang ada tambahan pemasukan, tapi habis untuk biaya transportasi saja. Selain itu, dengan mengajar di banyak tempat, menjadi tidak fokus mengajar, karena dikejar waktu,” katanya.
Menurutnya, beberapa tahun lalu, guru honor di Sumsel mendapatkan insentif dari Pemprov Rp 250 ribu per orang, dicairkan enam bulan sekali. Dengan adanya insentif tersebut menurutnya, kehidupan guru honor agak terbantu. Namun, kini insentif itu tidak lagi diberikan oleh Pemprov.
Ditambahkan, jumlah guru honor se Sumsel yang tergabung dalam IKGH tercatat sekitar 22.000 orang, yang tersebar diseluruh wilayah Sumsel. Diantara mereka banyak yang sudah memasuki usia kritis, atau usia 40 tahun keatas. Karena itu ia berharap, agar nasib guru honor ini diperhatikan, dan bagi yang usia kritis dan masa pengabdiannya diatas 15 tahun agar dimasukkan dalam database. Dan bagi yang sudah diangkat jadi honor daerah, agar segera dituntaskan pengangkatannya jadi PNS. sripo

Tinggal pertanyaan:

1. Apakah sekolah/ madrasah swasta akan di bunuh perlahan-lahan, terutama sekolah/ madrasah yang dibawah yayasan tapi tidak mendapatkan gajih dari Yayasan dan juga tidak pula mendapatkan SPP dari Siswa karena sudah gratis?
2. Bagaimana Nasib Para guru yang mengajar di Sekolah Swasta, padahal sudah tahu bahwa Yayasan tidak bisa menggajih guru, dan hanya mendapatkan gajih seperti yang di utarakan diatas saja. Apakah masih mengharapkan kebijakan Orang tua Tiri (Pemerintah) untuk mengangkat para guru honorer madrasah/ sekolah swasta menjadi PNS, atau dengan cara bersama-sama berjuang dan menunjukkan persatuan guru honorer swasta. SELAMAT BERJUANG, andalah yang sebenarnya PAHLAWAN TANPA TANDA JASA.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: NASIB GURU HONORER SWASTA DI SUMSEL
Ditulis oleh Sonin Saputra
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mtsmustaqim.blogspot.com/2010/07/nasib-guru-honorer-swasta-di-sumsel.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Bookmark

Persingkat URL Anda

Enter a long URL to make tiny:
mtsmustaqim.blogspot.com-Google pagerank,alexa rank,Competitor